Saat tulisan ini saya buat, informasi beredar (dan sudah saya cross check ke beberapa portal berita entertainment dunia seperti Hollywood Reporter & Variety) menyebutkan kalau aktor watak Joaquin Phoenix, yang berperan di film kontroversial laris DC Comics/Warner Bros Joker, berhasil memenangkan piala Golden Globe Awards dalam kategori bergengsi Aktor Pria Drama Terbaik di eventGolden Globe Awards 2020 yang berlangsung di Beverly Hilton Hotel, Amerika Serikat.

Golden Globe sering disebut sebagai kisi-kisi atau gambaran pemenang di event yang lebih besar lagi: Academy Awards alias Piala Oscar. Sehingga kemenangan Joaquin Phoenix di Golden Globe seakan jadi sinyal kalau dia akan mengulangi kesuksesan Golden Globe di Academy Awards nanti. Tentu bukan sebuah kepastian kalau Phoenix akan memenangi piala Aktor Pria Terbaik Piala Oscar. Namun tetap menarik melihat apa yang akan terjadi nanti.

Terutama jika melihat ke belakang. Yaitu saat rekan seprofesi Joaquin, mendiang Heath Ledger, memenangkan piala Oscar untuk peran yang sama (sebagai penjahat sinting DC Comics The Joker) dalam kategori berbeda: Aktor Pendukung Terbaik Academy Awards 2009. Itu terjadi setelah sebelumnya Ledger memenangkan piala Golden Globe di kategori sama.

Tiga piala bergengsi dari satu peran yang sama. "The Joker". Karakter supervillain buku komik DC Comics yang dikenal sebagai musuh bebuyutan superhero Batman.

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

Joaquin Phoenix di Golden Globe Award 2020 (Sumber gambar: Looper)

Sulit untuk mengatakan ini tanpa terdengar/terasa sebagai fanboy DC Comics dan bukan Marvel Comics (sementara saya suka keduanya walau besar dengan deretan komik DC Comics sejak kecil); tapi memang sinematografi film-film superheroes DC Comics & Marvel Comics berjalan dengan rute yang berbeda.

Dari sisi komersial, tak perlu menganalisa lagi. Film-film MCU Marvel adalah raja box office. Tidak pernah sejarahnya film MCU tidak laris di pasaran. Atau rugi. Atau bahkan mendapat review jelek (jika kamu penggemar review).

Film DC Comics bagaimana? Memang tidak pernah sampai rugi sih. Setidaknya balik modal dengan sedikit keuntungan selalu terjadi. Tapi dalam hal review? DC Comics dan Warner Bros adalah pelanggan review-review buruk. Cukup sering film mereka mendapat apresiasi rendah dari kritikus. Dalam beberapa kasus, saya juga sependapat (seperti sialnya film Justice League yang ditangani asal-asalan) dengan mereka. Namun fakta menarik dari persaingan film Marvel Comics dengan DC Comics ada di satu bagian, yaitu film-film Marvel Cinematic Universe belum pernah meraih penghargaan piala bergengsi dari insan perfilman Hollywood. Baik itu Golden Globe maupun Academy Awards.

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

(Sumber gambar: Social News XYZ)

Memang ada film MCU yang bisa meraih nominasi penghargaan. Tidak tanggung-tanggung malah; Black Panthermampu mendapatkan nominasi Film Terbaik di ajang Piala Oscar! Walau sayang tidak menang namun nominasi Black Panther merupakan sebuah prestasi membanggakan karena belum pernah ada film komik superheroes yang bisa meraih nominasi di level setinggi itu. Dari DC Comics sekalipun.

Tapi untuk membawa pulang piala bergengsi saat dinominasikan? DC Comics bisa menyeringai karena mereka sudah mengalaminya. Tiga kali. Di dua ajang berbeda. Dan lucunya? Berasal dari karakter supervillain alias penjahat super. Bukan dari tokoh superheroes/pahlawan pembela kebenaran dan keadilan macam Superman, Batman atau Wonder Woman.

Mengapa itu bisa terjadi?

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

Supervillain DC Universe: The Joker (Sumber gambar: The Verge)

Ada banyak analisa di luar sana dan setiap orang bebas memiliki pendapat masing-masing soal ini. Jika saya yang ditanya? Saya akan mengatakan kalau DC Comics memiliki pendekatan berbeda dibanding Marvel Comics saat membuat film berdasarkan komik mereka. Perbedaannya di mana? Cara menyajikan ceritanya. Sinematografi. Dalam hal ini saya melihat perbedaan signifikan antara DC dan Marvel. Di mana DC cenderung memiliki kedalaman/depth yang mengulas dan mengolah karakteristik dari karakter komik buatan mereka. Dan dalam nuansa sedikit suram/gelap.Contoh mudahnya ya karakter The Joker saja.

Mengapa karakter ini sampai mampu membawa pulang tiga piala aktor terbaik (utama dan pendukung)? Karena dirancang dengan baik saat dipindahkan dari lembaran buku komik ke pita seluloid film. Tampilan fisik jelas wajib mirip namun pengkarakteran juga penting. Di bagian ini, mau diakui atau tidak, DC Comics biasanya lebih unggul ketimbang Marvel Comics. Apa karena dimiliki Disney sehingga mereka selalu berorientasi menghibur untuk seluruh keluarga dan menghindari kontroversi?

Jika diperhatikan, (hampir) seluruh film Marvel Comics di MCU/Marvel Cinematic Universe memiliki formula serupa aksi, komedi, dan heroisme. Apakah itu salah? Tentu saja tidak. Superheroes memang bertujuan memberikan harapan akan situasi lebih baik dari sosok pahlawan. Tapi itu juga memberikan downside atau kelemahan. Yaitu terlalu seragam. Antara satu film Marvel dengan film Marvel lainnya memiliki vibrasi serupa. Terasa terlalu seragam.

Ini berbeda dengan DC Comics. Mereka menguatkan unsur dramatisasi di produk mereka. Memberikan kadar psikologi yang menarik. Sosok-sosok yang secara teori bukanlah contoh baik untuk ditiru malah digambarkan dengan keren. Tapi tetap dalam koridor buku komik. Seperti ditunjukkan dua Joker yang meraih tiga penghargaan dari sineas perfilman Hollywood, Heath Ledger di The Dark Knightdan Joaquin Phoenix di Joker.

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

Heath Ledger & Joaquin Phoenix sebagai "The Joker" (Sumber gambar: Facebook Cinema Dream)

Tapi berhubung dua Joker tadi bukan berasal dari semesta DCEU (Joker di semesta ini seharusnya masih dipegang perannya oleh Jared Leto di film Suicide Squadtahun 2016) maka DC Comics dan Warner Bros seperti melanjutkan saturasi dan menciptakan kebingungan di kalangan fans.

Joker mana yang legit saat ini? Apakah versi Joaquin Phoenix? Jared Leto? Apakah keduanya ada secara bersamaan dalam konsep "Multiverse"?

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

Jared Leto sebagai The Joker (Sumber gambar: Facebook)

Wah Jika itu yang terjadi (dan mengingat ucapan The Flash sebelumnya) maka saya semakin yakin kalau produk-produk film superheroes/supervillains DC Comics dan Warner Bros bisa lebih jauh lagi mengungguli Marvel Comics dan Disney dalam hal sinematografi. Mereka menjual kompleksitas; berbanding terbalik dengan simplisitas yang diberikan Marvel selama ini. Dari sudut komersial, kompleksitas cenderung kurang menguntungkan. Namun dari sisi kualitas (dan award-bait) adalah sebaliknya.

Selamat untuk Joaquin Phoenix, DC Comics, dan Warner Bros atas kemenangan di Golden Globe 2020. Semoga nasib yang sama kembali terjadi di ajang tertinggi insan perfilman Hollywood alias Academy Awards!

Mengapa film komik DC Comics bisa menarik perhatian juri awards?

(Sumber gambar: US Weekly)