Jika film Joker bisa dijadkan indikator kesuksesan film komik DC Comics, maka berbagai skenario dan spekulasi akan kelanjutan semesta film DC Extended Universe tercipta belakangan ini.

Seperti yang sudah diketahui umum, film-film superheroes DC Comics keluaran Warner Brothers hampir semuanya berjalan di dunia masing-masing; tidak seperti film-film superheroes Marvel Comics yang lebih terstruktur dengan dunia seragam sehingga memungkinkan crossover atau pertemuan antar jagoan/penjahat dari berbagai judul komik.

The Infinity Saga adalah contoh konkret di mana Marvel dan Disney meracik film superheroes mereka dengan konsep kue besar yang dipotong kecil-kecil sehingga saat potongan-potongan kue kecil tadi disatukan akan membentuk kue besar kembali. Ini konsep sempurna yang (anehnya) tidak digunakan oleh DC dan Warner Bros dengan baik.

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: The Pop Insider)

Sejak Man of Steel (2013) hingga Shazam! (2019) bisa diperdebatkan kalau film-film superheroes DC Comics kurang memiliki keterikatan antara satu dengan lainnya.

Memang fans DC mendapatkan Avengers mereka lewat Justice League (2017), tapi fans hardcore/garis keras DC sekalipun harus mengakui kalau film itu setengah matang, kurang greget, dan secara umum mengecewakan. Sebagian menyalahkan Zack Snyder, sang sutradara. Ada pula yang menyalahkan manajemen Warner Bros yang terlalu ikut campur proses produksi dengan ketidaktahuan mereka akan selera fans. "Shazam!", yang merupakan film terakhir DCEU hingga saat ini, tidak terlalu melakukan perubahan besar di DCEU itu sendiri. Sehingga harapan fans DC Comics agar DCEU memiliki struktur rapi seperti tetangga mereka Marvel Comics, secara umum, belum tercapai.

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: Batman News)

Ada angin perubahan untuk fans DC Comics & DCEU pasca film "Shazam!". Walau belum pasti, namun setidaknya ada dua film yang mampu mewujudkan satu dunia besar / satu kue besar di semesta film superheroes DC Comics.

Pertama adalah film solo The Flash.

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: Critical Hit)

Oke ini film seperti kena kutukan panjang karena belum juga diproduksi. Namun jika mengacu pada wawancara dengan pemeran The Flash, Ezra Miller sebelumnya, film The Flash akan menggunakan konsep Multiverse sehingga secara teori dunia DCEU dapat melebar; bahkan lebih dari yang sudah diberikan MCU-nya Marvel untuk saat ini.

Multiverse, secara sederhana, merupakan konsep banyak semesta di mana dunia paralel merupakan sebuah hal normal. Dalam konsep Multiverse, saya dan kamu punya versi berbeda di dunia lain. Jika di dunia ini kamu merupakan pekerja kantoran, di dunia lain kamu bisa jadi seorang superheroes. Multiverse sudah lama digunakan sebagai konsep komik superheroes di Amerika Serikat yang bersifat franchise. Aquaman merupakan pria gahar di satu semesta, namun di semesta lain, alias Multiverse, dia bisa saja seorang wanita seksi.

Karena itulah, jika film The Flash benar mengusung Multiverse, maka akan mudah menciptakan film-film yang tidak terikat satu sama lain namun terikat dengan "hal lain".

Singkatnya: DCEU yang sudah ada bisa tetap eksis sementara Warner Bros menciptakan DCEU semesta lain.

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: Syvology)

Nah, berdasarkan teori Multiverse dari film "The Flash", film solo The Batman bisa menjadi start DCEU yang lain di luar DCEU "Man of Steel Shazam!".

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: Screenrant)

Sudah diumumkan ke publik kalau film baru Batman (saat ini dikenal dengan judul The Batman) akan segera dikerjakan. Ben Affleck, yang ciamik berperan sebagai Batman di dua film DCEU Batman v Superman: Dawn of Justice serta Justice League, tidak lagi melanjutkan peran itu. Dia digantikan Robert Pattinson; yang populer lewat film vampire bling-bling Twilight saga. Sutradara film The Batman adalah Matt Reeves. Reeves mengindikasikan kalau film The Batman tidak mengikuti plotline DCEU yang sudah ada. Melihat penunjukan Pattinson sebagai Batman, hal ini terlihat jelas.

Pattinson lebih muda dari Affleck. "Batfleck" alias Batman versi Ben Affleck (dan DCEU hingga saat ini) adalah Batman yang sudah matang, dewasa. Sementara jika melihat Pattinson, fans berspekulasi kalau Batman yang akan dia perankan merupakan Batman muda yang baru jadi. Sehingga jelas "Battinson" (nickname ciptaan fans) tidak mungkin cocok masuk ke dalam DCEU yang sekarang. Dunianya berbeda.

The Flash & The Batman bisa ubah DC Extended Universe jadi Multiverse

(Sumber gambar: Twitter #Battinson)

Sehingga jika konsep Multiverse benar dijalankan DC Comics dan Warner Brothers, DC Extended Universe bisa jadi yang perdana mengimplementasikan konsep banyak semesta buku komik superheroes ke layar bioskop.

Tapi mengingat Marvel Comics sudah tancap gas duluan dengan pengumuman film Doctor Strange in the Multiverse of Madness, rilis 7 Mei 2021, yang sudah pasti akan mengusung konsep Multiverse seperti komik (lihat saja dari judulnya!) maka besar kemungkinan DC Comics dan Warner Brothers akan kembali harus melihat tetangganya berpesta lebih dulu di box office.