Brilio.net - Walton Family Foundation, Institusi filantropi asal Amerika Serikat, baru saja mengunjungi Banyuwangi. Mereka telah mengucurkan dana pengelolaan tambak udang di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.

Barry Gold, Direktur Program Walton Foundation mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan kapasitas petani tambak udang lewat pengelolaan tambak yang berkelanjutan.

"Kita mencari tempat yang concern memproduksi pertambakan udang secara lestari dengan baik. Seperti Banyuwangi salah satunya. Untuk itu kami datang untuk membantu lebih lanjut," kata Barry seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka, Jumat (12/4).

Program kolaborasi ini berlangsung mulai April 2019 hingga akhir 2020. Sejumlah institusi digandeng Walton Family Foundation untuk menjalankan programnya. Mereka antara lain Conservation International, WWF Indonesia, The Nature Conservancy Indonesia.

"Kita mendanai untuk membantu petambak udang mengembangkan produktivitas secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kapasitas petambak untuk bisa memegang kendali rantai dagangnya. Kami juga menggandeng Pemkab Banyuwangi untuk program ini," kata Barry.

Walton Family Foundation merupakan yayasan yang didirikan Keluarga Walton, pendiri jaringan supermarket terbesar di dunia, Walmart. Pada 2018, yayasan ini mengeluarkan lebih dari sekitar Rp 8,5 triliun hibah untuk menjalankan misi mereka, termasuk program perikanan lestari di berbagai negara.

Program Officer Environment Walton Foundation, Heather D'Agnes, mengatakan bahwa program ini dilakukan dengan melihat keseluruhan lansekap tambak di Banyuwangi agar bisa menentukan sistem yang tepat untuk dikembangkan. Mereka melihat praktik pengelolaan tambak, baik oleh petambak skala besar maupun kecil.

"Isu kita bukan tambak per tambak, tapi kami melihat lansekap keseluruhan. Komponen apa yang perlu ditingkatkan, apakah kualitas penjagaan lingkungan, pencegahan penyakit, atau kapasitas petambaknya. Kira-kira mekanisme apa yang perlu kami dukung, termasuk pembiayaannya," kata Heather.

Luas perikanan tambak udang Banyuwangi 1.384 hektare, dengan produksi mencapai 19.700 ton. Dari angka tersebut, 19.200 ton diekspor untuk memenuhi pasar Eropa.

Fitrian Ardiansyah dari Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, salah satu NGO yang digandeng Walton Family, menambahkan, target dari program ini adalah pengelolaan tambak yang tidak mengeluarkan polusi. Polusi yang bisa dikontrol dengan baik akan mengurangi risiko penyakit udang sehingga memicu produktivitas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik program tersebut.

"Kami yakin, program ini akan bisa meningkatkan produksi udang dari lahan yang sudah ada, tanpa harus menambah lahan. Sekaligus mereduksi polusi," kata Anas.

Anas berharap dengan pengelolaan yang baik, tambak udang bisa menjadi alternatif wisata edukasi.

"Mereka sangat mendukung kami yang ingin mengembangkan wisata edukasi perikanan di kawasan tambak. Seperti tambak-tambak di Hawai bisa menjadi wisata edukasi," pungkasnya.