Brilio.net - Don't judge book by cover, salah satu istilah yang harus selalu kita tanamkan pada diri kita untuk tidak memandang sebelah mata siapapun, termasuk para pedagang kaki lima yang setiap hari menjajakan dagangannya di jalanan.

Jangan salah loh, beberapa pedagang kaki lima tersebut ternyata memiliki bakat terpendam. Salah satunya adalah penjual bubur kacang hijau di Surabaya yang ternyata fasih berbahasa Jepang.

Dilansir brilio.net dari akun @nexs.japanescenter, Minggu (27/9), dalam video tersebut, terlihat pria berbaju putih itu sedang mengenalkan dirinya. Pria tersebut adalah Faiz Tosal.

"Dapat kiriman dari salah satu kawan mimin, 'tadi waktu mau ke BG junction aku jalan lurus arah Kranggan depan toko BATA orangnya jual bubur," tulis dalam caption tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apa kabar bahasa jepang kalian? Dapat kiriman dari salah satu kawan mimin, “Tadi waktu mau ke BG junction aku jalan lurus arah jalan kranggan depan toko BATA orangnya jual bubur” Informasi apa yang bisa kalian dapat dari yang disampikan bapak ini? Credit to: @henri_bw NEXS Japanese Study Center, We make your Japanese UP! ———————————— #nexsjapanesestudycenter #learnjapanesewithnexs #JLPT #japaneselanguage # #japaneselearning # #hiragana # #studyingjapanese # # #studyjapanese #katakana #japaneselesson #nihongo #studyinjapan #belajarbahasajepang # #kursusbahasajepang # #japaneselanguage #bahasajepang #bisabahasajepang #belajarbahasajepangonline #bahasajepanggratis #lesbahasajepang #kursusonlinebahasajepang #sekolahbahasajepang #surabaya

A post shared by NEXS Japanese Study Center (@nexs.japanesecenter) on

Dalam video tersebut, Faiz menceritakan awal mula dirinya bisa berbahasa Jepang. Rupanya, kecintaannya terhadap bahasa Jepang sudah tertanam sejak kecil. Bahkan usianya menginjak 13 tahun ia sudah bisa membaca huruf hiragana dan katanana.

Setelah beranjak remaja, ia merantau ke Bali bersama orangtuanya. Sejak saat itu ia memutuskan untuk mendalami bahasa Jepang juga bahasa Inggirs.

"Waktu itu enggak sengaja lagi di Kuta terus belajar bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Saya belajar secara otodidak karena saat di Kuta itu saya jadi tourguide para turis," ucapnya.

Dalam video itu juga, Faiz menceritakan bahwa setelah lama tinggal di Bali dengan berbagai macam pekerjaan yang ia tekuni, akhirnya Faiz memilih untuk kembali ke tanah kelahirannya di Surabaya dan memutuskan untuk berjualan bubur kacang hijau.

"Jualan bubur ini sudah lebih dari dua tahun," tambahnya.

Hingga saat ini, Faiz menjual dagangannya di Jalan Kranggan. Ia berjualan mulai pukul 13.30 WIB hingga 22.00 WIB.