Brilio.net - Nasib seseorang di masa depan memang tidak akan ada yang mengetahui. Latar belakang seseorang tak melulu menjamin masa depan. Keluarga, ekonomi, dan pendidikan tak selalu bisa menentukan. Kegigihan dan tekad kuat adalah kuncinya. Asalkan mau berusaha pasti kesuksesan dapat diraih oleh seseorang.

Seperti kisah salah satu tukang parkir ini. Siapa sangka, seorang mantan tukang parkir dan las sukses mengubah karier menjadi seorang polisi. Wahyu Setiaji membuktikan kegigihannya mampu menebus impiannya, menjadi seorang polisi.

Cerita tentang sosok Wahyu Setiaji ini dilansir dari akun Instagram @divisihumaspolri, Senin (26/7). Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) berbagi cerita sebelum berhasil menjadi seorang polisi, Wahyu mengaku dirinya pernah menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram.

"Sebelum kamu jadi polisi, apa profesinya?" tanya atasan.
"Siap, menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram," jawabnya

<img style=

foto: Instagram/@divisihumaspolri

Tak hanya menjadi tukang parkir, segala macam pekerjaan pun sempat dilakoni Wahyu demi sesuap nasi. Ia bahkan pernah menjadi tukang las sebelum akhirnya menjadi tukang parkir.

"Sebelum menjadi tukang parkir?" tanya atasan.
"Menjadi tukang las," ungkapnya.

Tak pernah menyangka, bekerja menjadi tukang parkir di depan Polresta Mataram justru mengubah hidupnya. Saat melihat papan informasi mengenai seleksi menjadi polisi pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur, muncul tekad kuat Wahyu untuk mendaftar.

Sejak saat itu, ia berkomitmen untuk berlatih fisik dan akademik secara mandiri. Berbagai bahan di internet pun disikatnya habis.

<img style=

foto: Instagram/@divisihumaspolri

"Saya melatih diri sendiri. Pada saat tes jasmani, saya lari sendiri, saat tes akademik saya belajar melalui internet dan bertanya sama kakak, teman, dan orang-orang terdekat," paparnya.

Perjuangan dan kegigihan Wahyu tak sia-sia. Ia berhasil lolos seleksi menjadi polisi. Mengetahui hal ini, ayahnya yang berprofesi sebagai tukang ojek dan ibu sebagai penjual nasi pun justru merasa terkaget hingga hampir pingsan.

"Perasaan orang tua saya terharu, sedih, dan hampir pingsan saking senangnya," terangnya.

<img style=

foto: Instagram/@divisihumaspolri

Ucapan terima kasih mengalir dari Wahyu untuk perjuangan ayah dan ibu tercintanya selama ini. Semua pengorbanan orang tua Wahyu seolah terbayarkan dengan dirinya yang kini berubah menjadi sosok pelindung masyarakat.

"Terima kasih pak, telah mendidik saya sampai sebesar ini dan mengajarkan saya semua norma-norma sampai saat ini. Untuk ibu, saya berterima kasih karena telah melahirkan dan mendidik saya menjadi pribadi yang dapat membanggakan semua orang dan melindungi masyarakat Indonesia," ucapnya.