Brilio.net - Sebagai pioneer busana muslim di Indonesia, Shafira terus berinovasi menciptakan koleksi terbaiknya demi menjaga eksistensinya di dunia fashion muslim Indonesia. Selain konsisten menciptakan koleksi dengan tema yang memukau di setiap tahunnya, Shafira juga meluncurkan busana dengan tema dan konsep yang menarik.

Seperti baru-baru ini ia meluncurkan koleksi terbarunya bertema ramah lingkungan di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019. Founder sekaligus desainer Shafira, Feny Mustafa mengungkapkan kontribusinya untuk menginisiasi industri fashion muslim sejak 3 dekade silam telah membuahkan banyak karya yang menginspirasi. Kini melalui lini koleksi terbarunya Shafira ingin berkontribusi untuk menjadi barisan terdepan yang menggalakkan kesadaran dan tanggung jawab akan lingkungan yang dimulai dari bidang fashion.

"Poin utama yang kita lakukan adalah dengan menginkorporasi material yang berasal dari seray alam seperti organic silk dan tencel. Material ini merupakan serat alami yang terbuat dari kayu bersertifikat khusus dan ramah lingkungan," jelas Feny Mustofa kepada media belum lama ini.

Feny menuturkan produk pakaian yang mengandung serat tencel memiliki tekstur kain yang lembut, ringan, dan breathable sehingga cocok dengan iklim tropis Indonesia. Daya serapnya yang tinggi juga membuat pengguna tetap nyaman dan mencegah munculnya bakteri.

"Karena berasal dari bahan alami pula, pakaian yang menggunakan 100% serat tencel memiliki sifat biodegradable, sehingga dapat sepenuhnya kembali
ke alam," terangnya.

Dalam acara ISEF 2019, brand Shafira membuat koleksi spesial yang bertajuk Raison d’Etre ini merefleksikan eksistensi dan kontribusi Shafira untuk sekitarnya, hal ini ditranslasikan dalam rangkaian koleksi dengan palet warna bernuansa cream, tan, beige, hijau hingga biru yang terinspirasi dari komposisi warna tanah dan juga bumi sebagai representasi unsur alam.

"Dituangkan dalam berbagai material berserat natural, polesan warna-warna cantik ini juga ditampilkan dalam motif indah yang dibuat melalui teknik organic printing untuk menyajikan sebuah suguhan koleksi busana pret-a-porter yang berasal dari material organik. Baik dari penggunaan bahan maupun pada proses produksinya," tuturnya.

Dalam fashion show di ISEF 2019, Shafira sukses menghipnosis audiens dengan menampilkan koleksi unik yang merefleksikan sebuah fashion yang berkelanjutan (sustainable) lewat metode upcycling.

Dalam rangkaian koleksi ini, Shafira menyulap material sisa produksi menjadi suguhan karya fashion, dengan patch work sebagai aksen yang menambah point of interest yang menyiratkan perjalanan menuju industri less-waste.

Selaras dengan koleksinya yang beralih untuk menggunakan material compostable, Shafira juga secara maksimal mendukung gerakan pengurangan sampah pada proses operasionalnya. Salah satunya kegiatan dalam transaksi maupun dalam kegiatan manajemen dan sistematika kerja, telah terintegrasi secara digital sehingga hampir 100% paperless.