Melansir dari Antara, identifikasi tahap pertama lembaran uang yang rusak memperoleh Rp 9,910 juta yang memenuhi syarat untuk ditukarkan ke BI.

"Selanjutnya, Rabu kemarin kami coba rekonstruksi kembali. Alhamdulillah bisa menghasilkan dan memenuhi syarat yakni 2/3 dari luasan uang sebanyak Rp 10,310 juta. Dengan demikian, total yang sah dapat diganti sebanyak Rp 20,220 juta. Ini jumlah optimal yang bisa BI bantu," jelasnya.

Mengenai penggantian uang dari BI tersebut, Samin mengaku bersyukur karena dibantu oleh BI untuk mengidentifikasi uangnya. Rupanya, pegawai BI ikut membantu menyusun serpihan uang tersebut agar dapat ditukarkan.

"Membantu menyusun serpihan uang saya, dan akhirnya bisa ditukar maksimal," ungkapnya.

Butuh waktu selama dua hari untuk menyusun kembali serpihan uang tersebut. Sebanyak lima petugas Bank Indonesia Solo ikut membantu Samin menyusun uang tersebut. Kelima petugas itu mendatangi tempat tinggal Samin untuk membantunya hingga pukul 23.00, seperti yang dijelaskan dalam Instagram @solokini.

Lewat video yang diunggah lewat akun TikTok @buisugotmandum. Uang milik Samin yang dimakan rayap rusak parah. Beberapa uangnya berlubang hingga menjadi serpihan-serpihan kecil yang sulit untuk disusun lagi.

Usai dua hari dilakukan rangkaian ulang uang kertas, Samin mendatangi Bank Indonesia Solo pada Kamis (15/9) untuk menukarkan uang tersebut.

foto: TikTok/@buisugotmandum

Adapun untuk sisa potongan-potongan kecil, tidak bisa lagi direkonstruksi. Nugroho berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk menabung uang ke tempat yang lebih aman, yaitu bank.

"Itu lebih aman, bisa digunakan untuk transaksi nontunai, dapat bunga atau bagi hasil. Bisa di celengan dulu tapi setiap bulan disetorkan (ke bank). Kalau ini kan dua tahun jadi terlambat teridentifikasi," katanya.

Samin mengumpulkan uang tersebut untuk berangkat haji bersama istri dan anak-anaknya. Uang tabungan tersebut berasal dari hasil kerjanya dan istrinya yang berjualan di kantin sekolah.

"Jangan nabung di omplong. Ini hasil saya dua tahun menabung, ngojek anak-anak (siswa) dapat Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu langsung saya masukkan ke celengan," jelasnya.

Uang yang ada di dalam celengan tersebut diperkirakan jumlahnya sekitar Rp 50 juta. Selain itu, Samin juga menabung di celengan yang terselamatkan. Sehingga total jumlah uang yang sudah terkumpul berkisar Rp 100 juta.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SOLOKINI (@solokini)