Brilio.net - Istilah skeptis sering digunakan untuk menggambarkan sikap mempertanyakan atau mencurigai sesuatu yang bersifat tidak pasti. Skeptis sering dikaitkan sebagai suatu sikap yang negatif, padahal sikap ini dapat digunakan agar seseorang atau individu lebih mempertanyakan kepastian atas sesuatu agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan didukung oleh fakta dan data sehingga informasi yang diterima valid.

Sikap skeptis yang mempertanyaan dan mewaspadai sesuatu juga berguna bagi seseorang agar tidak mudah tertipu. Istilah skeptis kemudian digunakan di dalam beberapa bidang seperti ilmu filsafat dan di bidang akuntansi. Dalam kehidupan sehari-hari, skeptis diartikan sebagai sikap ragu dan cenderung tidak percaya terhadap objek atau paham tertentu.

Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai jenis-jenis dan pengaplikasian sikap skeptis, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (14/7).

Pengertian skeptis

 sikap skeptis dan jenis-jenisnya © berbagai sumber

foto: Unsplash/bruce mars

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis adalah sikap kurang percaya atau ragu-ragu baik terhadap keberhasilan, ajaran, dan sebagainya. Skeptis juga dapat diartikan sebagai sikap ragu-ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.

Dalam epistemologi atau ilmu filsafat, sikap skeptis dapat diartikan sebagai yang menyangsikan kenyataan yang diketahui baik ciri-ciri maupun eksistensinya. Seorang ahli skeptikus bernama Rene Descartes adalah perintis sikap skeptis. Ia mengatakan bahwa sikap skeptis bertujuan untuk mendapatkan kepastian yang tidak tergoyahkan.

Orang-orang yang memiliki sikap skeptis akan memberikan argumen-argumen keberatan terhadap suatu cerita dan meminta bukti dan memberikan fakta mengapa cerita atau paham tersebut merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Sikap skeptis penting di dalam ilmu pengetahuan karena ilmu memerlukan suatu kepastian yang sangat akurat.

Seorang ilmuwan tidak diperkenankan untuk percaya begitu saja terhadap sebuah berita, percobaan, dan sebagainya. Sikap skeptis juga kerap dikaitkan dengan sikap yang negatif. Namun, di sisi lain sikap skeptis dapat melahirkan keyakinan terhadap hal-hal yang faktual. Sikap ini juga dapat meminimalisir seseorang dari tindakan penipuan.

Pada dasarnya, sikap skeptis adalah sikap untuk mempertanyakan sesuatu dengan cara menyampaikan argumen secara terstruktur agar mendapatkan penjelasan atau informasi yang akurat. Seseorang yang memiliki sikap skeptis akan selalu berusaha mencari kebenaran atas sebuah informasi yang diterima.