Brilio.net - Menjadi cantik merupakan idaman bagi semua perempuan. Sebab tampil cantik akan membuat wanita lebih percaya diri. Berbagai cara pun dilakukan wanita untuk bisa tampil cantik setiap harinya. Mulai dari melakukan berbagai perawatan, olahraga rutin, serta mengenakan fashion terbaik.

Cantik memang relatif. Tak melulu soal warna kulit, pakaian, serta postur tubuh. Namun sebagian orang melihat kecantikan itu dari beberapa sisi dan belum tentu orang lain akan melihat hal yang sama.

Soal kecantikan pun setiap orang punya selera masing-masing. Begitulah yang dirasakan Suku Himba atau yang lebih dikenal dengan 'suku merah' dari Afrika, tepatnya berasal dari Nambia Utara. Wanita Suku Himba memiliki kebiasaan yang jarang dilakukan oleh wanita pada umumnya untuk bisa tampil cantik.

Dengan populasi yang hanya berjumlah 50 ribu orang, wanita Suku Himba diakui sebagai wanita paling indah atau paling cantik di Afrika. Tak hanya itu, bahkan mereka sudah dikenal dunia karena keunikan ritual kecantikannya.

 Himba istimewa

foto: afktravel.com


Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (22/10), kecantikan wanita Suku Himba bukan dari operasi plastik atau perawatan dokter. Kecantikan ini diperoleh dari kebiasaan mereka yang dianggap sebagian orang tidak lazim. Sebab wanita di sana tak pernah mandi menggunakan air. Wah!

Suku Himba sudah terbiasa mandi dengan otjize yang berasal dari mentega dab oker merah. Sebab di tempat tinggal mereka termasuk tempat ekstrem dengan iklim gurun, yang membuat wilayah mereka selalu kekurangan air.

Mereka percaya, dengan mandi menggunakan otjize yang berwarna merah itu dapat melembapkan kulit, melindungi tubuh dari sinar matahari, serangan serangga atau kuman.

 Himba istimewa

foto: aidamanduley.com


Pemilihan warna merah bukan tanpa alasan. Warna kulit merah yang mereka miliki merupakan sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah merupkan simbol dari bumi dan darah.

Teknik pembuatan otjize adalah menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian potongan-potongan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang sudah dipanaskan. Lalu dilumurkan ke kulit dan rambut. Mereka pun percaya, warna merah yang berasal dari otjize adalah kepercayaan mereka tentang simbol bumi dan darah.

 Himba istimewa

foto: cpsradar.com


Sebelum menggunakan otjize, rambut para wanita suku ini harus dibentuk seperti kepangan. Hal ini untuk mempermudah mereka menggunakan otjize. Cara membedakan wanita yang sudah menikah dan belum dapat dilihat dari kepangan rambutnya pula.

Bagi yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambut menjadi dua. Sedangkan yang sudah menikah, mereka akan membagi kepangan rambut dalam jumlah banyak. Tak hanya wanita, hal serupa berlaku untuk kaum adam Suku Himba.