Brilio.net -Memelihara hewan menjadi salah satu pilihan yang diambil bagi kebanyakan orang. Hewan yang biasa dipelihara pada umumnya seperti kucing, anjing, hingga ikan. Namun bagaimana jadinya jika seseorang memilih memelihara hewan buas seperti singa dan harimau?

Ternyata kebiasaan memelihara hewan buas seperti singa dan harimau bukan hal baru di Pakistan. Meski terdengar menyeramkan, hal ini benar terjadi di Pakistan. Seorang pria bernama Bilal Mansoor Khawaja memiliki peliharaan hewan buas. Ia terlihat santai dan tak ada rasa takut ketika berhadapan langsung dengan hewan buas peliharaannya yang berada di sebuah kebun binatang miliknya.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Khawaja tinggal di zona perdagangan satwa liar yang berkembang pesat melayani permintaan binatang buas dari kaum elite kota.

"Terdapat beberapa hewan langka yang saya miliki," kata Khawaja sebagaimana dikutip dari liputan6.com yang dilaporkan dari South China Morning Post, Kamis (4/7).

Di Pakistan sendiri, undang-undang memudahkan orang untuk mengimpor hewan eksotis. Namun karena harganya yang mahal, fauna seperti kucing raksasa dilihat sebagai simbol kekayaan. Orang akan mudah menjumpai pemandangan orang kaya membawa jalan-jalan singa. Apalagi berkembangnya media sosial turut menyebarkan kondisi tersebut.

Sedikit berbeda dengan Khawaja, ia memiliki hewan peliharaan sekitar singa dan harimau sebanyak 800 spesies berbeda. Jika ditotalkan, Khawaja memiliki 4.000 binatang langka.

"Kami orang Pakistan punya masalah, yakni hati kami yang lunak, sangat lembut," katanya.

Untuk merawat hewan peliharaannya, Khawaja rela mengeluarkan biaya besar. Bahkan ia menyewa 30 orang dengan shift bergantian, serta 4 dokter hewan untuk merawat hewan peliharaannya. Hal itu diakui olehnya memang membutuhkan banyak uang. Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan kepuasan merawat dan menyayangi hewan-hewan tersebut.

Namun biaya yang ia keluarkan serta cedera kecil yang ia dapat selama bertahun-tahun terbayarkan. Ia sangat menyayangi hewan-hewan peliharaannya yang berharga.

Seorang penjual hewan langka di Pakistan mengatakan bahwa ia mendapatkan 1,4 juta rupee atau setara dengan Rp 187 juta untuk setiap singa putih yang ia dagangkan kepada kliennya.

Hewan-hewan itu memiliki sertifikat dan izin dari otoritas yang diberikan untuk setiap hewan yang di bawa ke Pakistan dengan tidak melanggar perjanjian internasional.

Paracha menambahkan, terdapat jaringan khusus di Pakistan yang menyediakan singa hasil ternak.

"Di Karachi, peternakan singa berjalan sangat baik," katanya menjelaskan.

Pemerintah Pakistan memiliki pedoman tentang jenis kandang dan perawatan kucing raksasa itu, namun tidak ada aturan serupa soal pembiakan, jelas Javed Mahar, kepala departemen margasatwa provinsi Sindh.

Uzma Khan penasihat teknis WWF mengatakan tidak ada otoritas yang mengawasi kebun binatang yang dikelola pemerintah, apalagi sektor swasta.

Sementara, dokter bedah hewan Isma Gheewala mengatakan banyak singa yang menderita kekurangan kalsium di kliniknya di Karachi, Pakistan. Ia mengatakan dia telah merawat antara 100 hingga 150 kucing besar selama bertahun-tahun.

Pemilik singa seperti Khawaja mungkin memiliki sarana dan hasrat untuk menyediakan makanan yang lezat bagi hewan mereka, tetapi yang lain dikenal gagal.

"Tulang menjadi sangat rapuh," ia menjelaskan.

"Dan bahkan jika mereka melompat seperti satu kaki ke bawah, mereka akan melukai beberapa tulang atau yang lain dan kemudian butuh waktu lama bagi hewan untuk pulih."