Brilio.net - Virus Corona yang menyebar sejak pertengahan Januari 2020 lalu masih membayangi China dan sejumlah negara lain di sekitarnya. Kota Wuhan yang menjadi tempat kali pertamanya virus tersebut terdeteksi pun masih terisolasi hingga kini.

Keadaan tersebut tentunya sangat memprihatinkan. Pasalnya, kondisi kesehatan warga mau tak mau pun menjadi terancam. Mereka masih harus menggunakan masker setiap kali beraktivitas. Tak hanya itu, pengisolasian yang dilakukan sejak Kamis (23/1) juga membuat kota Wuhan tak ubahnya bak kota mati.

Kendati demikian, dukungan bagi warga Wuhan di China masih terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Tak sedikit masyarakat dari berbagai negara yang memberikan semangat dengan mengucapkan "Wuhan jiayou!" atau yang berarti "Wuhan semangat!"

Begitu pula dengan seorang warga asal Indonesia yang satu ini, Ucok Hans Simangunsong. Lelaki yang diketahui merupakan seorang polisi yang bertugas di Polres Sorolongun, Jambi tersebut turut memberikan dukungan kepada masyarakat Wuhan dengan menyanyikan lagu "Wuhan jiayou".

Lagu tersebut lalu ia nyanyikan dengan menggunakan aplikasi Smule. Dalam tayangan video yang beredar, Brigadir Hans menyanyikan lagu tersebut bersama dengan salah satu polisi di China.

"Kami selalu mendoakanmu dan kami juga selalu mendukung kiranya segala macam wabah penyakit segera dapat teratasi. Tetap semangat," kata Brigadir Hans.

 

 

Menariknya, tanpa pernah disangka, aksinya itu lalu mendapat apresiasi langsung oleh pemerintah di China. Pihak pemerintah China melalui juru bicara Kementerian Luar negeri Hua Chunying menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Brigadir Hans.

"Virus itu dingin, tetapi ada kehangatan dalam jiwa kemanusiaan. Selama masa sulit ini, Kota Wuhan dan China disemangati melalui media sosial oleh begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, termasuk polisi Indonesia ini. Lagu 'Jiayou Wuhan' telah bergema di seluruh dunia," kata Hua Chunying, dikutip brilio.net dari Liputan6.

"Teman dari Indonesia ini tahu bahwa epidemi akan berlalu pada suatu hari. Dan ketika hari itu tiba, kami persilakan semua yang mendukung Wuhan dan China bisa mengunjungi kami, terutama Wuhan," pungkas Hua.