Brilio.net - Perilaku playing victim tentunya sudah nggak asing lagi di telinga. Dalam kehidupan sehari-hari, playing victim merupakan perilaku yang kurang terpuji. Sebab, perilaku playing victim ini selalu memiliki alasan untuk menyalahkan orang lain dan menghindar dari tanggung jawab.

Bisa dikatakan perilaku playing victim adalah toxic karena dapat menyebarkan energi negatif pada lingkungan sekitar. Orang dengan perilaku playing victim cenderung sering memanipulasi permasalahan dan seolah-olah menganggap dirinya sebagai korban yang tak ingin dianggap salah. Padahal, bisa jadi masalah tersebut akibat dirinya sendiri.

Playing victim adalah tindakan melempar kesalahan yang dilakukan kepada orang lain. Selain itu, arti lain dari victim mentality atau playing victim yaitu perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban dan melakukan kesalahan yang dilakukannya pada orang lain.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan ciri dan penyebabnya dari perilaku playing victim. Berikut dilasir brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (1/3).

1. Ciri-ciri playing victim.

Playing victim adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Playing victim yang disebut sebagai perilaku seseorang yang sering memutarbalikan fakta, bisa dikenal berdasarkan ciri-ciri tertentu. Berikut ciri-ciri playing victim yang perlu kamu kenali.

a. Sering memanipulasi orang.

Biasanya seseorang yang memiliki perilaku playing victim senang memperlihatkan dirinya seolah-olah orang yang tak berdaya, untuk mendapatkan dukungan. Sehingga, membuat orang lain merasa bersalah atas sesuatu yang diperbuat, padahal bukan (orang lain) tersebut yang salah.

b. Tidak pernah merasa bahagia.

Seorang playing victim merasa bahwa kehidupan dirinya nggak bahagia dan menyedihkan. Perasaaan ini menjadi sebuah senjata, bahwa pelaku playing victim tak bersalah dan tak seharusnya juga orang lain menyalahkan pelaku playing victim ini.

c. Dramatis.

Pelaku playing victim nggak peduli apapun yang terjadi. Karena ia akan menampakkan bahwa ada seseorang yang memperlakukannya dengan buruk. Drama ini akan diceritakan dari sudut pandang pelaku playing victim, sementara orang lain berada pada pihak yang sepenuhnya salah.

d. Merasa diserang jika ada seseorang yang memberikan masukan atau saran yang membangun.

e. Pelaku playing victim akan selalu merasa bahwa tidak mendapatkan dukungan atau simpati dari orang lain.

f. Cenderung kurang merasakan empati pada masalah yang dihadapi orang lain.

g. Sulit dalam mengatasi masalah hidup dan merasa tidak mampu untuk menghadapinya.

2. Penyebab playing victim.

Playing victim adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Perilaku playing victim disebkan beberapa faktor. Berikut ini penyebab playing victim yang perlu kamu ketahui.

a. Trauma.

Penyebab yang pertama, bisa karena rasa trauma. Pengalaman masa lalu atau peristiwa kurang menyenangkan yang dialami menjadi salah satu bentuk rasa trauma.

Bisa jadi dari rasa trauma tersebut membuat seseorang memiliki perilaku playing victim. Memang nggak semua orang yang menyimpan rasa trauma di masa lalu lantas bersikap demikian, ada juga sebagian orang yang nggak memiliki perilaku tersebut.

b. Pernah menjadi korban.

Selanjutnya, penyebab dari perilaku playing victim adalah pernah menjadi korban. Mungkin orang tersebut pernah menjadi korban dan pengkhianatan secara berulang, sehingga membuat dirinya merasa selalu menjadi korban dan membuat kehilangan rasa percaya pada orang lain.

c. Sebagai upaya manipulasi.

Playing victim juga bisa menjadi salah satu perilaku yang disengaja. Tujuannya tentu saja ingin membuat orang lain merasa bersalah, menarik perhatian atau simpati, atau ada hal lain yang menjadi keiinginan orang tersebut.

3. Cara mengatasi orang dengan perilaku playing victim.

Playing victim adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Dalam menghadapi orang dengan perilaku playing victim tentu saja nggak mudah. Karena itu akan membuat diri kita sangat lelah dan merasa terus-terusan salah padahal tidak. Dengan demikian, kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara meengatasi dan mengadapi orang dengan perilaku tersebut. Berikut beberapa cara yang bijak untuk mengatasinya.

a. Hindari mengikuti dramanya.

Kamu perlu mengatur emosi saat berinteraksi dengannya, bahkan kamu juga harus berusaha membatasi dari lingkaran pertemanan bersamanya.

b. Bersikap jujur.

Jika kamu berada pada lingkaran pertemanan yang toxic karena ada perilaku seseorang yang playing victim, coba untuk bicara jujur. Katakan dan bersikap terbuka bahwa perilaku playing victim sangat mengganggu dan membuat nggak nyaman.

c. Jaga emosi dan sabar.

Cara menyikapi orang dengan perilaku playing victim adalah tetap sabar dan jaga emosi. Karena jika kamu emosi, akan menjadi sebuah boomerang. Sehingga, mudah bagi perilaku playing victim menjadikannya sebagai senjata untuk memanipulasi.