Teknik dasar tolak peluru

pengertian, gaya, dan teknik tolak peluru © berbagai sumber

foto: Wikimedia Commons/Martin Rulsch

Terdapat beberapa teknik tolak peluru yang harus dikuasai oleh para penolak peluru di antaranya adalah cara memegang peluru, sikap badan pada saat menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, sikap badan setelah menolakkan peluru, dan cara mengambil awalan. Untuk lebih jelasnya teknik pelaksanaan tolak peluru diuraikan sebagai berikut:

1. Cara memegang peluru

terdapat tiga cara memegang peluru yaitu:

- Cara pertama, jari-jari agak meregang, jari kelingking tepat di belakang peluru tetapi ditekuk dan berada di samping peluru.

- Cara kedua hampir sama dengan cara pertama. Jari agak rapat dan posisi ibu jari berada di samping belakang peluru.

- Bagi yang memiliki tangan kecil dan jari pendek dapat menggunakan cara ketiga yaitu posisi jari-jari lebih renggang. Kemudian jari kelingking berada di belakang peluru sehingga turut menolak pelurunya. Ibu jari menahan gesekan ke samping.

2. Sikap badan pada waktu akan menolak

Sikap badan pada waktu gerakan menolak peluru ini mulai sesaat setelah penolak mendaratkan kakinya ke tanah setelah melakukan gerakan meluncur. Tolakan harus segera dimulai sesaat setelah kaki kanan menempati posisi yang seharusnya untuk mencegah menurunnya kecepatan gerak dari peluru, begitu kaki kanan menyentuh tanah, kaki dapat segera diarahkan ke atas. Gerakan mengerahkan ke atas ini dikombinasikan dengan mengangkat batang tubuh. Pada saat itu pusat gaya berat tubuh sedang bergeser dari kaki kanan ke kaki kiri.

3. Cara menolak peluru

Jika sikap badan pada waktu akan menolak sudah dapat dilakukan dengan baik, artinya badan telah dalam keadaan seimbang untuk melakukan tolakan. Kemudian secepatnya peluru ditolak sekuat-kuatnya ke atas. Pada sikap badan menyamping, bersamaan memutar badan ke arah tolakan. Siku ditarik ke atas ke belakang serta pinggul dan pinggang didorong ke depan hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan.

4. Sikap badan setelah menolak peluru

Gerakan setelah menolak peluru adalah untuk menjaga keseimbangan tubuh dan untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan atletik cabang tolak peluru. Gerakan ini dimulai sesaat setelah peluru dilontarkan di mana si penolak mengikuti gerakan peluru di sekeliling lingkaran. Gerakan dimulai dengan gerakan kaki yang dengan cepat mundur ke pusat lingkaran. Kaki kiri diayunkan ke belakang sambil merendahkan batang tubuh yang menyilang kaki kanan yang ditekuk.