Brilio.net - Gotong royong adalah salah satu nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau masalah. Dengan gotong royong, kamu dapat menunjukkan rasa solidaritas, kebersamaan, dan kepedulian antara sesama anggota masyarakat.

Namun, apakah gotong royong masih relevan di era modern ini? Bagaimana cara menerapkan gotong royong di tengah-tengah perkembangan teknologi dan globalisasi? Apa saja karakteristik masyarakat dalam menjalankan gotong royong?

Nah, pada artikel ini akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan gotong royong termasuk contohnya dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (6/10) berikut ini penjelasan detail mengenai pengertian gotong royong, fungsi, manfaat, ciri dan contohnya.

Pengertian gotong royong.

<img style=

foto: pixabay.com

Gotong royong berasal dari kata 'gotong' yang berarti bekerja, dan 'royong' yang berarti bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong mempunyai arti bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu) di antara anggota-anggota suatu komunitas.

Menurut ahli bernama Sakjoyo dan Pujiwati Sakjoyo, gotong royong merupakan adat istiadat tolong-menolong antara warga dalam berbagai macam lapangan aktivitas sosial, baik berdasarkan hubungan tetangga kekerabatan yang berdasarkan efisien yang sifatnya praktis dan ada pula aktivitas kerja sama yang lain.

Sampai saat ini, gotong royong masih melekat dalam masyarakat. Perilaku gotong royong bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi sekaligus untuk mempererat hubungan masyarakat.

Untuk lebih memahami apa itu gotong royong, bisa membaca pengertian, manfaat dan tujuan, jenis, nilai-nilai yang terkandung, karakteristik, serta contohnya.

Manfaat dan tujuan serta jenis gotong royong.

1. Manfaat dan tujuan gotong royong.

Manfaat dan tujuan dilakukan gotong royong dalam masyarakat, yaitu:

1. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan memiliki sifat kekeluargaan.
2. Membina hubungan sosial yang baik dengan masyarakat di sekitar.
3. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan kasih sayang.
4. Mempererat tali silaturahmi (persaudaraan).
5. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
6. Meningkatkan produktivitas kerja.
7. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan dalam lingkungan sekitar.

2. Jenis gotong royong.

<img style=

foto : pixabay.com

Kerja bakti.

Kerja bakti merupakan kegiatan bersama dalam suatu lingkungan sosial masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan suatu wujud untuk dapat meningkatkan rasa saling tolong menolong dan saling peduli.

Tanggap bencana.

Tanggap bencana merupakan sebuah respons dari masyarakat untuk saling bekerja sama dalam keadaan menghadapi suatu musibah. Kegiataan tanggap bencana ini dimulai dari rasa peduli masyarakat sekitar untuk membantu sesama yang sedang berada dalam masa sulit.

Musyawarah.

Musyawarah merupakan sebuah media untuk mencapai mufakat dan berkumpul yang bertujuan untuk memecahkan masalah serta mengambil semua keputusan secara bersama-sama.

Dengan musyawarah juga bisa saling bertukar pikiran dan pendapat dengan tujuan mencapai mufakat yang diharapkan serta saling menguntungkan semua pihak.

Panen raya.

Panen raya ini merupakan kondisi musim panen dengan skala besar dari semua jenis pertanian. Musim panen ini biasanya terjadi dalam jangka waktu satu tahun dua kali atau tergantung dari jenis tanamannya.

Belajar bersama.

Belajar bersama juga termasuk jenis gotong royong, di mana para pelajar dan mahasiswa berusaha memecahkan suatu materi yang sulit secara bersama-sama hingga selesai dan bisa mengaplikasikan ilmu sebaik mungkin.