Brilio.net - Perayaan Tahun Baru Imlek ke-2570 di Banyuwangi, Jawa Timur berbeda dari yang lainnya. Di kota ini, budaya lokal mengalir bersama budaya dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Bertajuk Malam Budaya Tionghoa, acara meriah ini digelar di Gedung Serba Guna Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Kamis (14/2).

Tokoh penting Banyuwangi juga datang dalam acara meriah ini seperti Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi, Moh Yamin Lc, dan sejumlah organisasi kepemudaan.

Menariknya, acara ini dihadiri masyarakat berbagai kalangan. Tak ketinggalan, warga keturunan dari berbagai wilayah hadir dengan baju khas merah. Aula yang dihias dengan lampion cantik membuat nuansa Imlek semakin kental. Tak hanya itu, jalan menuju lokasi juga dihiasi dengan berbagai lampion yang indah.

Malam Budaya Tionghoa menunjukkan berbagai kesenian khas etnis Tionghoa. Pertunjukan ini meliputi tarian gong xi fa cai, line dance mei hao xin nian, latin sport dance hingga atraksi barongsai dan pertunjukan wu shu.

Tak mau ketinggalan, budaya lokal Banyuwangi juga unjuk gigi. Salah satunya adalah tari Gandrung dengan diiringi kesenian khas Using.

“Ini benar-benar wujud dari kebhinnekaan di Banyuwangi. Meski kita berbeda-beda keyakinan, kita tetap bisa bersatu dan berkolaborasi untuk kemajuan daerah," kata Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko, dalam acara semalam.

Banyuwangi x Kapanlagi © 2019 brilio.net

foto: Kapanlagi.com

Menurutnya, perayaan Imlek ini adalah penguatan bersama warga Tionghoa dalam membangun Banyuwangi.

“Terima kasih kepada umat Tionghoa yang tak henti menjaga kerukunan antar umat beragama di Bumi Blambangan ini. Selamat tahun baru Imlek semoga berkah,” kata Yusuf.

Yusuf juga menambahkan bahwa Banyuwangi adalah rumah dari banyak etnis, budaya, agama.

“Banyuwangi adalah daerah aman dan damai sehingga tidak pernah ada konflik antar umat beragama. Kita ini satu, tidak ada yang beda-beda," tegasnya.

Ketua paguyuban warga Tionghoa Banyuwangi, Pek Ing Gwan atau yang biasa disapa Indrawan juga mengapresiasi Malam Budaya Tionghoa.

"Tampilnya tari-tarian lokal Banyuwangi ini sebagai bentuk penghargaan atas toleransi di Banyuwangi. Semoga acara ini terus berlangsung, dan toleransi di sini bisa selalu terjaga," kata Indrawan.

Lebih lanjut Indrawan menyampaikan apresiasi terhadap Pemkab yang telah memasukkan Festival Imlek dalam agenda Banyuwangi Festival sebagai upaya mengenalkan keberagaman tradisi dan budaya yang hidup di Banyuwangi.

Selain acara Malam Budaya Tionghoa, Festival Imlek di Banyuwangi juga akan digelar pada 19 Februari 2019 mendatang lho. Pasti meriah, Sobat Brilio jangan sampai ketinggalan ya!