Brilio.net - Perkembangan internet dan media sosial membuat jarak dan waktu seolah tak ada lagi. Informasi menyebar dengan cepat sesaat setelah kamu memencet tombol 'upload' atau 'post'. Sayangnya, hal itu seringkali digunakan orang yang nggak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang tak jelas kebenarannya.

Nah, seorang netizen bernama Dody Qory Utama membongkar sekaligus menyindir cara membuat dan menyebarkan informasi hoax agar viral dan bikin heboh di media sosial. Menurut Dody, cara pertama yaitu ambil foto benda yang umum kamu lihat. Dia mencontohkan adalah sate padang. Setelah itu tambahkan kata-kata yang mengagetkan semisal 'Hati-hati sate padang daging harimau'.

Dody Qory Dody Qory Utama

Lanjutnya, nggak ketinggalan, tambahkan highlight seperti lingkaran kota atau apapun di daerah foto yang warnanya agak beda. Biar lebih meyakinkan, tambahkan cerita sedikit ilmiah, nggak perlu benar yang penting terlihat keren.

"Rumus wajibnya, wajib pakai istilah asing, cantumkan lembaga riset mana, tambahkan kata-kata share ke orang-orang yang kita sayangi dan kasih penutup lembaga nama orang pake gelar," tulis Dody dalam unggahan yang sudah dibagikan sebanyak 2736 kali dikutip brilio.net, Kamis (24/11).

Setelah itu tinggal di share di Facebook atau media sosial lain yang kamu inginkan. Tunggu beberapa saat dan lihat berapa banyak orang yang membagikan itu tanpa tanya kebenarannya.

"Agama kita mengajarkan tabayyun sebelum menyebar sesuatu," tutupnya.

Ini contoh artikel hoax yang ditulis Dody untuk menyindir kelakuan netizen yang belum dewasa dalam menggunakan media sosial. Kalau kamu jeli, akan banyak kata-kata aneh di situ. Cek ya.

Dody Qory Dody Qory Utama

Bagi anda penggemar makanan sate padang, berhati-hatilah karena saat ini beredar sate padang dengan bahan daging harimau (oryza sativa) . Hal ini ditemukan dari hasil random sampling yang dilakukan Universitas Padang yang berlokasi di padang. Ciri2nya ada lendirnya didaging dan berwarna kekuningan seperti kulit harimau. Share demi keselamatan orang2 yang kita cintai.

Prof Dr. Takana Juo M.Sg. MiE. Inst.
(Ketua Lembaga Riset Univ Padang)

Keren kan? Mak jleb kan?