Brilio.net - Pada pelajaran kesenian di sekolah, tentunya guru sudah memperkenalkan alat musik satu ini. Mungkin sebagian dari kamu juga sudah pernah memainkannya. Yap, Sasando merupakan alat musik petik dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).

<img style=

foto: Instagram/@siau_phin

 

Sasando terdiri atas tabung bambu dengan rentangan beberapa dawai yang ditempatkan pada ruang resonansi yang terbuat dari daun lontar. Jika diperhatikan, Sasando terlihat mirip dengan dengan alat musik tradisional lainnya seperti Kecapi atau Harpa. Hanya saja Sasando memiliki bentuk dan suara yang khas.

<img style=

foto: Instagram/@siau_phin

 

Pada bagian utama alat musik ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Lalu bagian bawah dan atasnya terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya dawai. Sementara pada tengah bambu biasanya diberi senda (penyangga) di mana dawai direntangkan.

Jenis alat musik Sasando

Alat musik yang sudah terkenal hingga keluar negeri ini memiliki dua jenis, tradisional dan elektrik. Sasando tradisional merupakan bentuk aslinya dan dimainkan tanpa alat elektronik seperti amplifier atau akustik. Sementara Sasando elektrik merupakan jenis yang bisa dimainkan dengan alat elektronik. Biasanya Sasando elektrik dimainkan dalam panggung besar atau pertunjukan modern.

Sasando juga dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya seperti Sasando engkel, Sasando dobel, Sasando gong (memiliki suara menyerupai gong), dan Sasando biola. Setiap Sasando memiliki jumlah dawai yang berbeda. Misalnya Sasando engkel, memiliki 28 dawai dan Sasando dobel biasanya memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki lebih banyak jenis suara.

<img style=

foto: Instagram/@lafaina.ikat

 

Sasando memiliki sejarah yang cukup indah dan berkembang di tengah masyarakat, yakni mengenai kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja. Mengetahui Sangguana jatuh cinta pada anaknya, sang raja pun memberikan syarat, di mana Sangguana harus membuatkan sebuah alat musik yang berbeda dari jenis alat musik lainnya.

Sangguana pun menyanggupinya dan akhirnya dia membuat Sasando. Kemudian alat musik itu diberikan kepada sang raja, tak disangka raja begitu menyukai alat musik yang indah tersebut. Kemudian Raja menikahkan putrinya dengan Sangguana.