Namun, ia tidak menganggap bahwa masa lalunya penuh dengan penderitaaan. Ia melakoninya dengan penuh kebahagiaan. "Hari berjalan biasa. Suasana riang gembira, " ucapnya.

Laku prihatin tersebut terus berlanjut saat masa SMA. Pada masa itu, ia pernah tinggal di sebuah gubuk tanpa listrik dan sering mandi di sungai.

kisah i made andi arsana berbagai sumber

foto: Instagram/@madeandi

Kisah masa lalu yang pilu itu benar-benar ia rasakan ketika kuliah. Ia mengenang dulunya bukan golongan dari mahasiswa yang ber-IP tiga koma.

Sementara itu, saat masih kuliah di UGM, ia pernah mendapat IP 1,2 saat semester 5. Hal ini sempat membuatnya terpuruk karena merasa menjadi orang bodoh di kelas. Ia juga pernah mendapat beberapa nilai E dalam satu semester.

kisah i made andi arsana berbagai sumber

foto: Instagram/@madeandi

Walaupun begitu, berbagai hal yang pernah dilewatinya tersebut tak membuatnya semangatnya surut. Made Andi terus berjuang untuk melanjutkan sekolah dan cita-citanya.

Setelah lulus dari UGM, Made Andi melanjutkan studi master ke Universitas New South Wales dan dilanjutkan studi doktoral di Universitas Wollongong. Ia pernah mewakili Indonesia The Falling Walls Conference merupakan acara sains tahunan di Berlin. Selain itu juga berbicara di PBB.

kisah i made andi arsana berbagai sumber

foto: Instagram/@madeandi

Selain menjadi dosen Teknik Geodesi UGM, Made Andi juga aktif di berbagai kegiatan lain. Dari menjadi content creator di akun Instagram atau akun TikToknya sendiri hingga menjadi penulis buku. Lelaki asal Bali ini juga menjadi Kepala International Affairs Universitas Gadjah Mada

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh I Made Andi Arsana (@madeandi)