Brilio.net - Para demonstran memenuhi sejumlah daerah di Malang sebagai wujud menolak pelemahan Komisi Pemberatasan Korupsi. Selama di sana, masyarakat maupun mahasiswa yang hadir memberikan suara mengenai penolakan tersebut.

Di tengah padatnya jalanan, ada salah satu yang mencuri perhatian. Ialah Adhim Setya dan Suwito, dua pedagang es yang memberikan dagangannya secara cuma-cuma atau gratis untuk massa demonstran. Keduanya diketahui berada di sekitar Jalan Tugu depan Gedung DPRD Kota Malang.

Dilansir dari merdeka.com, keduanya pun telah menyediakan gunting untuk memotong ujung es agar bisa langsung dinikmati. Es dalam dua kotak styrofoam pun menjadi rebutan para mahasiswa yang berjalan dari Alun-Alun Merdeka Kota Malang.

Beberapa demonstran yang mengenakan almamater merah-merah sempat terlihat ragu melihat tulisan tersebut. Namun keduanya langsung mempersilakan untuk langsung mengambil.

"Paling enggak saya tahu alasannya mereka berdemo. Saya mendukung, paling tidak saya berkontribusi lewat es ini untuk disalurkan," kata Adhim seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (24/9).

Adhim yang mengaku lulusan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) keseharian berjualan es, sementara Suwito dari Universitas Islam Malang (Unisma). Keduanya patungan menggratiskan 500 batang es untuk pendemo secara gratis. Nilai dari es tersebut kisaran Rp 500 ribu.

"Baru hari ini, kemarin tidak tahu kalau ada demo. Tergantung dari konteks demonya, kalau demonya sesuai dengan saya harapkan. Intinya saya tidak suka dengan pelemahan KPK, itukan ada isu pelemahan KPK," urainya.

Baik Adhim maupun Suwito juga terlihat memunguti potongan ujung es yang bertebaran di lokasi. Es pun tidak lama habis oleh para demonstran yang terus berdatangan.

Ribuan mahasiswa kembali memenuhi halaman gedung DPRD Kota Malang. Hingga saat ini massa berorasi dari atas mobil komando.