Brilio.net - Menjadi seorang istri dan juga seorang ibu tentu bukan hal yang mudah. Mereka harus mengurus rumah tangga juga anak mereka. Meski tak kerja kantoran, ibu rumah tangga juga bisa meraih pundi-pundi uang.

Seperti halnya dengan seorang ibu asal Cileduk, Tanggerang, Darini. Kejujuran dan kegigihannya bekerja membuat dia didapuk menjadi Miss Cimory di tahun 2018. bu 42 tahun itu pun menceritakan awal mula perjalanannya sebelum menjadi Miss Cimory. Ia mengaku memang senang jualan. Info untuk bekerja di Cimory ia dapat dari rekannya.

"Sebelum bergabung di Cimory saya memang suka jualan kue keliling. Terus ada temen yang bilang kalau Cimory Center baru mau cari Miss Cimory, makanya saya ikutan. Sempet ikut pembinaan juga," ujarnya saat ditemui media dalam acara Cimory di Jakarta.

Memasuki tahun keempat, ternyata banyak sekali hal-hal yang ia dapatkan selama menjadi Miss Cimory. Bahkan Rini sapaan akrabnya mengaku saat ini penghasilannya hingga mencapai belasan juta rupiah. Nggak hanya itu, dari kerja kerasnya mengabdi di Cimory, ia kini sudah memiliki tanah seluas 3.000 meter dan sudah bisa menabung sebanyak Rp 100 juta dalam setahun.

"Penghasilan pertama Rp. 1.900.000. Lama-lama bisa Rp. 5 juta masuk Rp. 10 juta. Tapi pernah juga Rp. 13 juta, tapi nggak selalu karena kan kalau Cimory tergantung penjualan. Kalau penjual semakin besar gaji semakin besar juga," jelasnya.

Rini menjelaskan, untuk bisa berada di posisi itu bukan hal yang mudah. Ia harus menjual banyak produk Cimory sebanyak-banyaknya. Biasanya, ia jualan di pagi dan sore hari. Wilayah yang ia kunjungi biasanya Ciledug antara Mencong dan Puri Beta.

"Nggak ada target, tapi kalau mau maju ya harus banyak. Karena bonus itu tergantung penjualan kita. Semakin banyak penjualan kita bonus semakin banyak. Terserah mau bawa berapa," jelasnya.

Cimory © 2019 brilio.net

Kendati demikian, Rini mengaku pernah mengalami putus asa karena saat pembinaan kerap kali mengalami penolakan dari customer. Dukungan dari suami dan anaknya membuat ia tak patah semangat. "Prinsip yang terus saya pegang adalah ketika orang lain bisa, masa kita nggak bisa," tegasnya.

Bekerja menjadi Miss Cimory menurutnya tidak terlalu sulit. Bahkan ia masih bisa bagi waktu untuk keluarganya. "Di Cimory itu fleksibel banget waktu kita yang ngatur, mau berangkat jam berapa kita yang ngatur, yang penting kita udah punya pelanggan untuk didatangi. Biasanya saya pagi 3 jam sore 2 jam. Fleksibel banget waktunya jadi kalau pagi pun masih bisa masak, masih bisa nganter sekolah baru delivery," terangnya.

Setiap apa yang kita jalani tentu ada suka dan ada dukanya. Rini pun mengalami hal tersebut, Rini mengatakan hal menyenangkan menjadi seorang Miss Cimory adalah dianggap saudara oleh para customer. Namun dukanya ia sempat mengalami penolakan dari customer.

Cimory © 2019 brilio.net

"Banyak penolakan dan hujan. Kalau penolakan biasanya ya mereka gak mau beli. Tapi kalau hujan ya tetep jalan tapi penjualan menurun," ucapnya.

Ia bisa mendapat gelar menajadi Miss Cimory ini karena merupakan sebuah bentuk apresiasi untuk para wanita tangguh yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi sebagai Miss Cimory Indonesia. Program Miss Cimory sendiri merupakan program yang di bangun berdasarkan prinsip dan nilai-nilai sosial yang selalu dijunjung tinggi oleh Cimory dan sudah menjadi titik fokus Cimory sejak tahun 2013, dan terus berkembang dan meluas sampai saat ini.

"Sewaktu kami memulai program Miss Cimory di tahun 2013, kami melihat bahwa menjadi ibu rumah tangga bukan berarti wanita tidak bisa membuat penghasilan buat keluarga, dan pemberdayaan perempuan merupakan isu penting yang dapat membantu pengentasan kemiskinan," pungkasnya.

Program Miss Cimory mengajak seluruh wanita Indonesia yang ingin lebih produktif untuk bergabung. Caranya sangat mudah, bisa dengan datang langsung ke Cimory Center yang ada di daerah mereka dimana telah tersedia formulir pendaftaran yang dapat dibantu oleh anggota Miss Cimory lainnya.