Brilio.net - Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat fardhu atau sholat lima waktu setiap hari. Salah satu sholat fardhu yakni sholat subuh. Sholat subuh dilaksanakan saat fajar sebelum matahari terbit.

Waktu sholat subuh di Indonesia didasarkan paradigma fajar sidik terjadi apabila fajar sidik terjadi apabila matahari berada pada ketinggian -20 derajat. Paradigma ini dikembangkan dan dipelopori oleh pemerintah.

Sementara waktu sholat subuh yang utama adalah dari terbit fajar shadiq, yakni fajar kedua sampai berakhirnya gelap malam karena Nabi SAW biasa mengerjakannya pada waktu gelap malam masih pekat. Waktu diperbolehkannya sholat subuh berakhir sampai terbit matahari.

Batas akhir waktu subuh adalah terbitnya matahari, sebagaimana Rasulullah menjelaskannya dalam sebuah hadits:

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Dan waktu sholat subuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari". (HR Muslim)

Saat fajar sebelum matahari terbit, biasanya orang-orang masih terlelap tidur. Tak heran ketika adzan subuh berkumandang, tak bisa dipungkiri rasa kantuk yang menyerang kerap menggoda iman saat akan melaksanakan sholat subuh.

Orang yang lalai dan lebih memilih melanjutkan tidur daripada mengerjakan sholat subuh pun termasuk ke dalam orang yang merugi. Hal ini dikarenakan sholat subuh adalah salah satu sholat yang memiliki banyak keutamaan.

Dalam Alquran surat Ar Rum ayat 17, Allah berfirman:

Keutamaan dan hukum sholat subuh © 2021 brilio.net

Fa sub-haanallaahi hiina tumsuna wa hiina tusbihun

Artinya:

"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh."

Keutamaan sholat subuh.

Keutamaan dan hukum sholat subuh © 2021 brilio.net

foto: freepik.com

Sholat subuh adalah sholat fardhu yang rakaatnya paling sedikit dari pada sholat lainnya, yakni hanya 2 rakaat. Meski rakaatnya paling sedikit, masih banyak orang yang lalai dan meninggalkan sholat subuh karena tidak bisa menahan kantuk.

Padahal banyak keutamaan di dalam sholat subuh yang dikerjakan oleh umat Islam, terlebih jika dilaksanakan di masjid bagi seorang pria. Keutamaan-keutamaan sholat subuh yakni sebagai berikut:

1. Disaksikan oleh para malaikat.

Dalam surat Al Isra ayat 78, Allah berfirman:

Keutamaan dan hukum sholat subuh © 2021 brilio.net

Aqimis-salaata lidulukisy-syamsi ilaa gasaqil-laili wa qur`aanal-fajr, inna qur`aanal-fajri kaana masy-hudaa

Artinya:

"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

Dalam ayat tersebut telah dijelaskan keutamaan dari sholat subuh yakni disaksikan oleh para malaikat, terutama jika melakukan sholat subuh berjamaah di masjid akan disaksikan oleh para malaikat yang bertugas pada malam hari dan para malaikat yang bertugas pada siang hari.

Karena ketika waktu subuh tiba, bergantian para malaikat yang bertugas pada malam hari akan naik ke langit dan para malaikat yang bertugas pada siang hari turun ke bumi.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, ‘Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?’ Mereka menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka sholat." (HR Bukhari)

2. Seperti sholat sepanjang malam.

Seseorang yang mengerjakan sholat subuh maka ia seolah-olah seperti sholat malam sepanjang malam. Hal ini dijalaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa yang sholat isya' berjama'ah maka seolah-olah dia telah sholat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang sholat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah sholat seluruh malamnya." (HR Muslim no 656)

3. Dilapangkan rezekinya.

Pernah suatu ketika Nabi SAW sholat subuh. Begitu selesai, Nabi pun kembali ke rumah dan mendapati putrinya Fathimah RA sedang tidur. Kemudian Nabi membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya, "Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara sholat subuh dan terbitnya matahari." (HR Baihaqi)

4. Surga yang dijanjikan.

Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang sholat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga." (HR Al Bukhari).

Dua waktu yang disebut dalam hadits tersebut adalah sholat subuh dan sholat ashar.

5. Melihat Allah.

Seorang muslim yang menjaga sholat subuh, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, 'Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan sholat sebelum terbit matahari dan sholat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah'." (HR Al Bukhari dan Muslim).

6. Berada di bawah lindungan Allah.

Rasulullah SAW memberi janji, bila sholat subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapa pun yang mengerjakannya seharian penuh. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Barangsiapa yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan sholat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka." (HR Muslim, at-Tirmizi dan Ibnu Majah).

Hukum meninggalkan sholat subuh.

Keutamaan dan hukum sholat subuh © 2021 brilio.net

foto: freepik.com

Rata-rata seorang muslim melalaikan sholat subuh diakibatkan oleh aktivitas rutinnya, yakni tidur. Meninggalkan sholat subuh dengan sengaja, maka seseorang itu dianggap telah kafir. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Perjanjian antara kita dengan mereka adalah sholat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 5/346 dan para penyusun kitab Sunan dengan isnad Shahih; At-Turmudzi 2621, An-Nasa’i 1/232, Ibnu Majah 1079)

Selain dianggap sebagai kafir, orang yang merasa berat melaksanakan sholat subuh juga tergolong dalam golongan ornag munafik. Hal ini sudah dijelaskan dan diperkuat dengan sabda Rasulullah Saw, penjelasannya sebagai berikut :

"Sesungguhnya sholat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah sholat isya dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak." (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

"Tidak ada sholat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik melebihi sholat subuh dan sholat isya. Seandainya mereka tahu apa-apa yang ada padanya, pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus mengesot. Dan sungguh, aku berpikir untuk meyuruh muadzin mengumandangkan iqamat. Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami manusia, sementara itu kuambil api dan kubakar (rumah) orang-orang yang tidak keluar (mengerjakan) sholat subuh." (Al-Lu’lu wal Marjan no. 383)

Orang yang tidak bangun untuk mengerjakan sholat subuh adalah orang yang diikat tengkuknya oleh setan dengan tiga simpul saat tidur. Namun, jika ia mendengar adzan subuh lalu bangun dan bergegas untuk mendirikan sholat, maka simpul-simpul tersebut akan lepas darinya.

Hal ini sebagaimana dijalaskan Rasulullah dalam sebuah hadits yang berbunyi:

"Setan membuat tiga simpul di tengkuk salah seorang dari kalian saat dia tidur. Di setiap itu dia menghembuskan, ‘Malammu masih panjang, tidurlah!’ jika dia bangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia berwudhu, maka lepaslah satu simpul lagi. Dan jika dia sholat lepaslah simpul-simpul itu semuanya. (jika sudah begitu) pagi harinya dia akan bersemangat dan jiwanya bersih. Jika tidak, jiwanya kotor dan malas." (Al-Bukhari hadits no, 3269)

Lalu ada pula dari hadits Shahih Al-Bukhari yang mengatakan bahwa orang yang tidak mengerjakan sholat subuh dengan sengaja maka akan mendapatkan hukuman yang berat.

"Ada yang lebih berat lagi, pernah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bermimpi, dan mimpi para Nabi nyata adanya. Kata beliau, "Semalam aku bermimpi didatangi dua sosok yang diutus kepadaku. Keduanya berkata, ‘Mari berangkat!’ maka aku pun berangkat bersama keduanya. Kami mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Tiba-tiba ada orang lain berdiri di atasnya mengangkat sebongkah batu besar. Batu itu dijatuhkannya ke kepala orang yang tidur. Kepala orang itupun pecah, sementara batunya menggelinding jauh. Orang itu mengikuti batu yang menggelinding dan mengambilnya. Sebelum orang itu kembali ke tempat orang yang berbaring, kepalanya telah kembali seperti sedia kala. Orang itupun kembali dan melakukan apa yang telah dilakukannya sebelumnya.” ketika Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menanyakan apa yang beliau lihat, kedua sosok itu menjawab, “Kami akan memberitahumu. Orang yang pertama yang saat kamu temui kepalanya dipecahkan dengan batu adalah orang yang mengambil Al-Qur’an lalu menolaknya dan tidur tidak mengerjakan sholat wajib." (Shahih al-Bukhari, hadits no. 7047)

Dari penjabaran yang cukup panjang di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa hukuman yang berat akan dialami oleh para muslim yang malas bangun dari tidurnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yakni sholat subuh.