Brilio.net - Nggak terasa Ramadhan sudah hampir terlewati 30 hari. Rangkaian ibadah yang sudah dilakukan dalam bulan suci ini sebaiknya nggak berhenti begitu saja. Akan lebih baik kalau kamu melanjutkan semua amalan baik yang sudah dilakukan selama bulan puasa.

Jangan lupakan juga semangat untuk berpuasa meskipun Ramadhan sudah selesai. Karena kamu masih bisa melanjutkan kebiasaan puasa di bulan Syawal yang memiliki limpahan rahmat.

Selain itu, jika kamu memiliki utang puasa, maka juga harus menjalankan puasa pengganti. Bagi yang tidak mampu berpuasa, maka bisa membayar utang puasa Ramadhan dengan membayar fidyah.

Membayar fidyah memiliki ketentuan dan syarat-syarat tertentu. Ketentuan ini nggak hanya untuk si pembayar, namun juga bagi penerima.

Salah satu orang yang juga wajib membayar utang puasa adalah wanita hamil. Namun ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan nih bagi seorang ibu hamil.

Seperti apa saja? Simak yuk ulasan brilio.net pada Jumat (22/5) dari berbagai sumber.

Dalil membayar fidyah bagi ibu hamil.

Ketentuan fidyah ibu hamil © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Islam memberikan keringanan bagi umatnya yang tidak bisa berpuasa Ramadhan untuk menggantinya di bulan lain.

Salah satunya bagi perempuan hamil. Nggak bisa dipungkiri akan ada kekhawatiran seorang ibu mengenai kondisi buah hati ketika menjalankan puasa.

Namun ia harus membayar fidyah untuk mengganti utang puasa. Hal ini dijelaskan dalam beberapa dalil sebagai berikut.

"Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin." (HR. Abu Dawud)

Selain itu, Ibnu 'Umar radhiallahu'anhu ketika ditanya tentang seorang wanita hamil yang mengkhawatirkan anaknya, maka beliau berkata, "Berbuka dan gantinya memberi makan satu mud gandum setiap harinya kepada seorang miskin." (Al-Baihaqi dalam Sunan dari Imam Syafi'i, sanadnya shahih).

Ketentuan membayar fidyah bagi ibu hamil.

Ketentuan fidyah ibu hamil © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Ketika kamu membayar fidyah, bukan berarti kamu bebas memberikan sesuai jumlah yang kamu inginkan. Ada ketentuan yang sudah ditetapkan mengenai jumlah atau takaran yang harus dibayarkan.

Beberapa ulama ada yang berpendapat 1 mud (0,75 kg) gandum dan 2 mud untuk yang membayar selain menggunakan gandum sebagai takaran membayar fidyah. Berhubung di Indonesia gandum bukanlah bahan makanan yang umum, maka bisa digantikan dengan beras.

Kualitas berasnya harus sesuai dengan kualitas beras yang dikonsumsi sehari-hari. Selain beras, kamu juga bisa menggantinya dengan makanan siap saji lengkap dengan lauk pauknya.

Waktu pembayaran fidyah.

Ketentuan fidyah ibu hamil © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Untuk waktu pembayaran fidyah, terhitung setelah puasanya bolong. Tetapi perlu dipahami, yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah sebelum menjalani Ramadhan atau ketika memasuki Bulan Sya'ban.

Contohnya, orang yang sakit atau ibu hamil dan menyusui tidak boleh mendahului dalam membayarkan fidyahnya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Fidyah harus dibayar ketika sudah memasuki Bulan Ramadhan atau setelah Bulan Ramadhan berakhir.

Syarat penerima fidyah.

Ketentuan fidyah ibu hamil © 2020 brilio.net

foto: freepik.com

Ada beberapa golongan yang menjadi syarat penerima fidyah:

a. Orang tua yang sakit dan kecil harapan untuk sembuh.
b. Orang fakir.
c. Orang miskin.