Brilio.net - Apakah kamu pernah dengar Pulau Miangas? Pulau ini terletak di utara wilayah utama Indonesia. Secara administratif, Pulau Miangas termasuk ke dalam Desa Miangas, Kecamatan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Kecamatan Miangas adalah satu-satunya kecamatan di Indonesia yan cuma punya satu desa yakni Desa Miangas yang terletak di Pulau Miangas. Letak Pulau Miangas sendiri terpisah dari Kepulauan Talaud dan lebih dekat ke daratan Filipina.

Kenapa Pulau Miangas milik Indonesia padahal lebih dekat ke Filipina? Berbagai sumber

foto: Google Earth

Jarak Pulau Miangas ke kota Davao, Filipina hanya 83 km. Jarak tersebut lebih dekat jika dibandingkan jarak Miangas ke Marampit sepanjang 123 km.

Lalu, mengapa kira-kira Pulau Miangas milik Indonesia padahal lebih dekat ke Filipina? Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk simak ulasan brilio.net pada Rabu (1/2) berikut ini.

Pulau Miangas hanya memiliki 820 jiwa

Menurut data BPS, Pulau Miangas punya luas 3,39 km persegi. Dengan luas sebesar itu, Pulau ini bisa kamu kelilingi dalam durasi 2 jam. Selain itu, masih dinukil dari data BPS, pada 2021 jumlah penduduk di pulau ini adalah 820 jiwa. Kebanyakan dari mereka berasal dari Suku Talaud.

Perkawinan dengan warga Filipina tidak bisa dihindarkan lagi dikarenakan kedekatan jarak dengan Filipina. Bahkan beberapa laporan mengatakan mata uang yang digunakan di pulau ini adalah peso.

Di Pulau Miangas terdapat begitu banyak pohon palem yang tumbuh sehingga oleh orang-orang Filipina, Pulau Miangas lebih terkenal dengan nama Las Palmas Island atau pulau palem. Dinamakan demikian karena pulau ini begitu banyak pohon palem yang menjulang dan bisa terlihat dari kejauhan.

Jaraknya yang dekat ke Filipina, membuat kamu bisa menemukan produk-produk asal filipina. Antara warga Pulau Miangas dan warga Filipina sendiri sudah lama melakukan kegiatan perdagangan.

Kenapa Pulau Miangas milik Indonesia padahal lebih dekat ke Filipina? Berbagai sumber

foto: pixabay.com

Karena perbedaan mata uang kedua negara. Para warga di perbatasan dua negara ini lebih memilih sistem barter dalam transaksi perdagangan.

Dikutip dari liputan6.com, menurut Ivan, seorang penggiat budaya di Sulawesi Utara, nama Miangas punya arti "melangis" atau menangis dalam dialek setempat. Nama itu dikaitkan pada zaman dahulu, pulau ini memang kerap diserang oleh bajak laut, perompak, sehingga tangisan dan air mata selalu mewarnai kehidupan penduduk asli.