Brilio.net - Berbohong menjadi sangat dekat dengan kehidupan manusia. Sejak dulu perilaku berbohong telah dilakukan manusia, bahkan sejak usia anak-anak. Padahal berbohong selalu diasosiasikan dengan sesuatu yang buruk dan tidak boleh dilakukan.

Sekarang ini berbohong tidak hanya disampaikan melalui lisan saja, namun juga dengan tulisan. Jika banyak orang bisa menilai seseorang berbohong atau tidak melalui ucapan dan mimik wajahnya, namun tak banyak orang yang tahu bagaimana mengetahui seseorang berbohong atau tidak melalui pesan singkat yang dikirim melalui ponsel.

Orang akan mudah berbohong melalui pesan teks, pasalnya tidak ada yang bisa melihat bahasa tubuh, raut wajah, dan lainnya yang mudah dibaca oleh seseorang. Namun jangan salah, kamu bisa mengenali seseorang berbohong atau tidak melalui pesan teks yang dikirimnya.

Kamu mungkin perlu mendeteksi kebohongan teman, pacar, atau gebetan lewat pesan yang dikirimkannya. Beberapa frase umum dapat menunjukkan ciri-ciri orang berbohong lewat SMS.

Tiap poin dalam ciri-ciri orang berbohong lewat SMS tidak berarti setiap kali kamu mendapatkan salah satu dari ciri ini seseorang telah berbohong kepadamu. Tetapi ketika kamu menemukan banyak kecocokan dari ciri-ciri orang berbohong lewat SMS ini, kamu perlu mewaspadainya.

Seperti apa ciri-cirinya? Berikut lansiran brilio.net dari liputan6.com, Senin (25/11).

1. Menggunakan kata-kata yang mengantung.
Kamu bisa melihat dari kata-kata yang dikirimnya, mereka yang berbohong biasanya menggunakan kata-kata yang mengungkapkan probabilitas dan tidak percaya diri berbicara yang sesungguhnya.

Misalnya, seseorang akan menggunakan kata-kata seperti "mungkin," "coba," dan "lihat saja nanti".

2. Mengulangi kembali informasi.

pixabay.com © 2019 brilio.net

foto: pixabay.com

Ciri-ciri lain yang bisa kamu ketahui adalah seseorang akan berulang-ulang menyampaikan suatu hal agar kamu percaya. Dia akan mengulang informasi yang dia sendiri tahu kamu sudah mengetahuinya.

3. Mengindari frase orang pertama.
Scienceofpeople mengungkapkan bahwa ketika seseorang jujur, mereka akan merujuk diri mereka sebagai orang pertama dan secara halus menyatakan kepemilikan sebuah pernyataan.

Seorang yang berbohong sering menghilangkan diri dari cerita dengan merujuk diri mereka lebih sedikit ketika membuat pernyataan yang menipu. Mereka akan menghidari penggunaan kata ganti seperti "Aku," "milikku" dan "diriku".

Orang yang berbohong cenderung mengatakan pernyataan yang tidak mewakili sikap atau pengalaman mereka yang sebenarnya.

4. Mengatakan yang tidak penting.
Pembohong selalu berusaha meyakinkan bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya. Untuk meyakinkan orang lain, si pembohong akhirnya menggunakan kata-kata yang tidak penting.

Jika kamu perhatikan, ada kata-katanya yang hilang dalam pesan yang dikirim. Kamu bisa mengajukan pertanyaan tentang detail tidak penting itu untuk melihat apakah steatmentnya masih sama.

5. Lama membalas pesan.

pixabay.com © 2019 brilio.net
foto: pixabay.com

Sebuah studi dari Universitas Brigham Young mengungkapkan bahwa mungkin sebenarnya ada cara yang sangat mudah untuk menemukan ketidakjujuran melalui teks, atau segala jenis pesan digital. Sama seperti dengan tatap muka, sering kali ada jeda tepat sebelum kepalsuan disampaikan.

Tapi, Tom Meservy, seorang peneliti yang bekerja pada penelitian ini, mengatakan hasil ini tidak berarti bahwa setiap kali seseorang tidak langsung membalas merupakan pembohong.

6. Mengalihkan pembicaraan.
Jika kamu sedang berkomunukasi dengan seseorang, maka kamu bisa melihat bagaimana cara dia menjawan sesuatu. Mereka biasanya akan mengajukan pertanyaan demi pertanyaan untuk membicarakan sesuatu yang tidak berhubungan.

Si pembohong mungkin akan berkali-kali membelokkan pertanyaan-pertanyaan sulit dengan pertanyaan lain atau dengan mengubah topik pembicaraan sepenuhnya.

Dalam kasus lain, seseorang mungkin hanya mengubah topik dan kembali ke percakapan sebelumnya, berharap tidak ada yang memperhatikan tidak adanya jawaban langsung.

7. Terlalu menekankan kepercayaan.

pixabay.com © 2019 brilio.net
foto: pixabay.com

Agar apa yang mereka sampaikan bisa dipercaya, si pembohong biasanya menambahkan kata-kata atau frasa pada pernyataan yang dimaksudkan untuk membuatnya terdengar lebih meyakinkan.

Dengan menambahkan frasa yang menekankan bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya, ia kehilangan kredibilitas dan melemahkan argumen. Frasa ini seperti "sejujurnya", "percayalah padaku", atau "faktanya adalah".

8. Menghindari jawaban langsung.
Seorang yang sedang berbohong berusaha sebisa mungkin berusaha menghindari kebenaran dengan menyiratkan jawaban, daripada memberikan bantahan langsung. Misalnya, ketika dihadapkan pada sesuatu, mereka mungkin menjawab dengan pernyataan "Masa sih aku begitu" atau "Aku nggak akan seperti itu".

Hal lain yang bisa kamu cermati adalah mereka menggunakan kata-kata yang tidak perlu dalam sebuah pernyataan yang membuat maknanya kurang jelas. Misalnya, pernyataan yang seharusnya, "Aku tidak melihatnya" dikatakan sebagai "Aku tidak benar-benar melihatnya."

9. Menyalahkan lawan bicara.
Beberapa pembohong dengan cepat beralih ke metode pertahanan ketika ditanyai. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, "Kamu meragukan aku?" atau "Kenapa kamu berpikir seperti itu padaku?".