Brilio.net - Selain bulan Ramadhan, terdapat satu bulan yang juga istimewa bagi umat muslim yaitu bulan Dzulhijjah. Orang-orang Arab menamai bulan tersebut Dzulhijjah karena pada bulan tersebut orang-orang Arab melakukan ibadah haji.

Ibadah haji ini adalah sebagai bentuk pelaksanaan ajaran-ajaran Nabi Ibrahim serta kebiasaan yang sudah ada sejak zaman jahiliyah. Dzulhijjah berasal dari dua kata, yaitu Dzul yang artinya pemilik dan Al-Hijjah yang artinya adalah haji.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (15/7), bulan Dzulhijjah memiliki berbagai keistimewaan. Di antara keistimewaan bulan Dzulhijjah terletak pada 10 hari pertama.

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah SWT?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah SWT, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR Tirmidzi)

Dalam Alquran surat Al-Fajr ayat 1 dan 2, Allah berfirman tentang keistimewaan bulan Dzulhijjah.

Keistimewaan bulan Dzulhijjah  © 2020 brilio.net

Wal-fajr. Wa layaalin 'asyr

Artinya:
"Demi fajar, dan malam yang sepuluh."

Mayoritas ahli tafsir, para sahabat, serta para ulama menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Pada malam-malam ini diyakini memiliki keistimewaan lebih dari hari-hari lainnya.

Rasulullah bersabda:

"Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya)." (HR. Ad Darimi)

Dari hadits tersebut, Rasulullah menganjurkan umat muslim untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah dan amalan saleh.

Keistimewaan bulan Dzulhijjah.

Keistimewaan bulan Dzulhijjah  © 2020 brilio.net

foto: freepik

Bulan Dzulhijjah memiliki beberapa keistimewaan. Dan jika umat muslim bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan tersebut maka akan mendapatkan pahala dan keutamaan dari bulan Dzulhijjah.

Berikut ini keistimewaan bulan Dzulhijjah bagi umat muslim:

1. Allah mencintai amalan saleh di bulan Dzulhijjah.

Barang siapa yang mengerjakan amalan-amalan saleh di bulan Dzulhijjah, maka Allah akan mencintai amalan yang telah ia kerjakan terutama pada sepuluh hari pertama di bulan tersebut.

Rasulullah bersabda:

"Tidaklah ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini (yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah). Lalu para sahabat berkata, "Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya kemudian semuanya itu tidak kembali lagi (yakni mati syahid)"." (HR. Bukhari)

2. Bulan berkumpulnya ibadah utama.

Bulan Dzulhijjah dianggap bulan yang istimewa karena pada bulan tersebut terkumpul seluruh ibadah yang utama seperti sholat, puasa, sedekah, haji, dan lain sebagainya.

Dalam Fath al-Bar, Ibnu Hajar al-Asqalani pernah menyampaikan bahwa, "Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama, yaitu sholat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya."

3. Pahala amalan akan dilipatgandakan.

Seorang muslim yang mengerjakan ibadah dengan sungguh-sungguh, baik wajib maupun sunah, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya.

Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

"Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah." (HR. Al Bukhari & Muslim)

4. Memiliki hari-hari khusus.

Di dalam bulan Dzulhijjah terdapat hari-hari khusus seperti hari Tarwiyah, hari Arafah, dan Hari An Nahr.

- Hari Tarwiyah adalah hari yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Tarwiyah berasal dari kata ar-rawiyah yang artinya berfikir atau merenung. 8 Dzulhijjah disebut hari Tarwiyah karena pada hari itu, Nabi Ibrahim berfikir dan merenungkan isi dari mimpinya.

Pada hari Tarwiyah, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa. Seperti dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang tidak melakukan ibadah haji, maka ia disunahkan baginya untuk berpuasa pada hari tarwiyah yaitu hari ke-8 bulan Dzulhijjah di mana ia akan memperoleh kebaikan dari Allah berupa pengampunan dosa 1 tahun yang telah lalu." (HR. Bukhori)

- Hari Arafah adalah hari yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Dinamakan Arafah karena para jamaah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah. Dan pada hari tersebut, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa sunah.

Dari Aisyah radhiallahu anha berkata, Rasulullah bersada:

"Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada hari 'Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian menbangga-banggakan mereka (para jamaah Haji) dihadapan para Malaikat." Lalu Dia bertanya, "apa yang diinginkan oleh para jamaah Haji itu?" (HR. Muslim)

- Hari An-Nahr adalah hari yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

An-Nahr artinya adalah menyembelih. Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari di mana umat muslim melakukan penyembelihan hewan kurban sekaligus merayakan hari Raya Idul Adha.

Selain menyembelih hewan qurban, umat muslim juga melaksanakan sholat sunah Idul Adha. Pada hari itu, umat muslim dilarang untuk berpuasa karena masuk hari Nahr.

Rasulullah bersabda:

"Hari-hari Mina (hari nahr dan tasyriq) adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR. Muslim)

Demikian keistimewaan pada bulan Dzulhijjah. Umat muslim dianjurkan melakukan amalan-amalan saleh serta beribadah dengan bersungguh-sungguh agar dapat merasakan keistimewaan bulan tersebut.