Brilio.net - Adanya keharusan untuk melakukan physical distancing dan larangan untuk menggelar acara yang melibatkan banyak orang membuat institusi pendidikan mau tak mau melaksanakan prosesi wisuda di secara daring. Hal itu pun turut dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim (STIKBA) Jambi.

Namun demikian, tak ingin menggelar wisuda daring yang biasa-biasa saja, seremoni kelulusan bagi para sarjana STIKBA Jambi itu pun dilakukan di tempat tak terduga. Alih-alih memilih area kampus sebagai lokasi, pihak kampus justru memilih puncak Gunung Marapi sebagai tempat dilaksanakannya prosesi wisuda.

Untuk itu, sebelum hari kelulusan tiba, ketua STIKBA Jambi, perwakilan senat, dan seorang perwakilan mahasiswa pun mendaki gunung yang terletak di Sumatera Barat tersebut. Di puncaknya, yang mana memiliki ketinggian 2.891 Mdpl itu, mereka lantas menggelar prosesi wisuda lengkap dengan mengenakan toga.

wisuda di puncak gunung © Instagram

foto: Instagram/@filiuschandra

Tak pelak, wisuda yang dilakukan dari puncak gunung Marapi tersebut pun langsung mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pasalnya, wisuda ini menjadi wisuda daring pertama yang dilakukan di puncak gunung.

"Prosesi Wisuda hari ini menjadi sangat istimewa karena Pihak Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan 2 Sertifikat Penghargaan, 1 Sertifikat diberikan kepada Institusi STIKBA Jambi dan 1 Sertifikat kepada Ketua STIKBA Jambi secara pribadi atas Rekor Prosesi Wisuda Pertama Dari Puncak Gunung," dikutip brilio.net dari laman stikba.ac.id, Selasa (24/11).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PENDAKI GUNUNG INDONESIA (@mountnesia)

 

Di sisi lain, tak perlu waktu lama, unggahan ini pun lantas menjadi viral di media sosial. Aksi ini semakin mendapat sorotan usai sejumlah foto yang ada diunggah ulang oleh beberapa akun di Instagram.

Sementara itu, lewat kolom Instagram, sejumlah netizen pun mengungkapkan kekagumannya atas prosesi wisuda yang tak biasa ini.

"Rektornya gokil," tulis @alitopan017.

"Wisuda anti mainstream," sambung @jelajah_pendaki.

"Ini keren! Mau kayak gini mah guaa," tulis @aingteguh.

"keren abis perjuangannya," sambung @andongviapendem.