Brilio.net - Menjelang Tahun Baru China, penyewaan jasa pacar bohongan terus meningkat di China. Terlebih bagi para wanita usia produktif, akan lebih memilih menyewa seorang pacar saat tuntutan menikah dan berkeluarga semakin tinggi dalam lingkungan sekitarnya.

Jasa sewa pacar sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun belakangan. Namun peminatnya lebih banyak ketika menjelang hari-hari besar seperti Imlek.

Tujuannya tak lain untuk meredam kekhawatiran keluarga serta saudara karena tak kunjung menemukan pasangan. Tak heran jika 'pacar satu hari' semakin dicari meski banyak agensi yang mematok harga selangit.

Dikutip brilio.net dari Shanghaiist, Kamis (26/1), sebuah media online di China melakukan investigasi dan menemukan sebuah agensi penyewaan pacar yang mematok harga 3.000 - 4.000 yuan atau setara Rp 6-7 juta untuk satu pacar selama 7 hari. Harga tersebut masih bisa berubah apabila penyewa menginginkan tambahan hari atau 'servis tambahan'.

Lebih lanjut, bahkan ada agensi lain yang menawarkan istri sewaan dan boleh memilih satu dari 20 hingga 30 wanita untuk menjadi istri selama kurun waktu yang disepakati.

Sementara menurut laman People Daily Online, harga pacar sewaan bisa sampai 60 yuan (Rp 116 ribuan) per jam atau 1.500 yuan (Rp 2,9 jutaan) per hari. Selain biaya sewa, perempuan penyewa juga harus membayar biaya lain seperti akomodasi, transportasi, dan biaya makan selama jasanya disewa.

Guo Yi, salah seorang pacar bayaran menjelaskan, setelah ia setuju untuk berpura-pura menjadi pacar bayaran, ia dan kliennya menandatangani kontrak dan klien memberikan uang muka sebagai tanda jadi.

"Aku bisa akting sangat bagus dan belum pernah tertangkap tangan oleh keluarga klien," kata Guo Yi seperti dikutip dari Worldofbuzz.

Daftar jasa yang diberikan umumya juga fleksibel tergantung keinginan si pria, tapi umumnya menawarkan bertemu orangtua, makan malam dengan keluarga penyewa, menonton bioskop, berciuman hingga bermalam. Namun ada pula yang menerapkan aturan 'sewa hijau' yakni untuk tidak tidur dalam satu kamar dengan klien.

Tingginya jasa penyewaan pacar ini diyakini akibat dari tekanan besar dari keluarga untuk menikah. Meskipun tak ada larangan hukum yang berlaku, para ahli hukum telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat menimbulkan risiko dan bahkan mungkin dapat menyebabkan adanya situasi tak terduga seperti pelecehan seksual.