Brilio.net - Anggota suku Aborigin, Marry Pappen Jr. menemukan beberapa fosil jejak kaki yang setelah diteliti ternyata berumur 20.000 tahun di wilayah bagian tenggara Australia. Dari jejak kaki yang ditemukan, para peneliti memperkirakan ada sekelompok manusia yang melewati daerah tersebut yakni pria dan wanita, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, pemburu dan seorang berkaki satu. Iya berkaki satu, kok bisa?

Dilansir dari Nationalgeographic.com, Selasa (8/8), Steve Webb, seorang arkeolog telah meneliti karakteristik dari jejak-jejak kaki yang ditemukan dan faktanya mengejutkan. Suku Aborigin diperkirakan pertama kali tiba di Australia sekitar 50 ribu tahun yang lalu, sehingga jejak-jejak kaki ini bisa dikatakan sebagai salah satu jejak dari para leluhur suku Aborigin.

Zaman Purba © 2017 brilio.net

Uniknya, salah satu jejak yang ditemukan hanya memiliki jejak kaki kanan dan tidak memiliki jejak kaki kiri, berbeda dengan jejak kaki lainnya yang memiliki jejak kedua kaki. Jejak ini ditemukan di lingkungan yang dulunya berlumpur sehingga kecil kemungkinan untuk kehilangan satu jejak kaki.

Zaman Purba © 2017 brilio.net

"Kecuali ada wanita hamil yang bisa memindahkan perutnya ke pinggang sebelah kiri," terang Steve Webb dengan bantuan suku Pintupi. Selain itu suku Pintupi mengaku juga pernah tinggal dengan pria berkaki satu.

Zaman Purba © 2017 brilio.net

Tidak hanya itu, dari jejak kaki para pemburu yang sedang berlari juga ditemukan hal mengagumkan lainnya. Peneliti berhasil memperkirakan kecepatan lari para pemburu dari jejak yang ditemukan yakni sekitar 37 kilometer per jam. Kecepatan ini sama dengan kecepatan pelari Olimpiade.

Kecepatan ini menunjukkan betapa kerasnya kehidupan zaman dulu sehingga manusia purba mengembangkan kemampuan yang ekstrem seperti berlari dengan kecepatan pelari Olimpiade untuk bertahan hidup.