Brilio.net - Hampir seluruh dunia memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda mengenai makanan. Mulai dari jenis dan bagaimana cara pengolahannya selalu menawarkan cita rasa yang sangat pas di lidah. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang sebagian besar warganya mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok utama selain sagu dan jagung di beberapa wilayah.

Seiring berkembangnya zaman, masyarakat kini bisa menikmati berbagai jenis makanan, bahkan beberapa jenis makanan tersebut memiliki cara pengolahan yang cukup ringkas dan tak memakan waktu banyak. Salah satunya adalah mi instan.

Menariknya, mi instan menjadi salah satu makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia, bahkan di beberapa negara lainnya. Hal ini dikarenakan rasanya yang benar-benar bisa diterima oleh lidah dari negara manapun.

Di Indonesia sendiri, salah satu mi instan yang dikenal dari Sabang sampai Merauke adalah Indomie. Produk Indofood Fritolay Makmur ini memang memiliki rasa yang tiada duanya. Meski berbagai merek mi instan bertebaran, Indomie tetap menjadi salah satu yang cukup banyak dicari orang dan difavoritkan.

Di balik rasanya yang enak dan bisa diterima semua orang, tentunya ada peran divisi riset dan pengembangannya. Tak banyak yang tahu di balik rasa Indomie yang menggoyang lidah itu ada sosok yang melakukan pengembangan terhadap rasa, dia adalah Ibu Nunuk Nuraini.

Nunuk Nuraini ini bekerja sebagai pramusaji rasa baru produk mie instan ini adalah lulusan Universitas Padjadjaran Bandung. Ia merupakan lulusan jurusan teknologi pangan dan memiliki kegemaran memasak. Berkat bakat dan kepiawaiannya, ia bisa menciptakan beragam rasa nikmat dalam produk mi instan, bahkan yang sangat membanggakan adalah usahanya itu dihargai hingga belahan dunia. Salah satu rasa yang menjadi favorit adalah mi goreng.

sosok di balik kelezatan Indomie goreng istimewa

foto: kapanlagi.com

Nunuk Nuraini memang bukan sosok yang terkenal, pasalnya ia sangat jarang tampil di depan umum. Namun ia sempat muncul dalam peluncuran produk baru mi instan pada 30 Maret 2017 lalu. Menjadi suatu kebanggaan, di mana ia mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar memberikan dampak begitu besar.

Nunuk berkonsentrasi untuk mengembangkan rasa baru untuk produk mi instan. Ia berkonsentrasi pada pembuatan bumbu mie bukan pemilihan jenis mie atau pengawetan bahan karena sudah ada divisi tersendiri untuk menangani hal tersebut.

"Bumbunya harus diproses dengan minyaknya. Bawang merah, bawang putih, cabai, dan kadang santan sesuai dengan rasa yang ingin dicapai. Awalnya membuat skala kecil dulu, baru nanti dibuat skala produksi besar," ujar Nunuk Nuraini yang dilansir dari brilio.net dari kapanlagi, Minggu (19/5).

Banyak pecinta Indomie yang mengucapkan terima kasih kepada Nunuk dan tim, seperti pemilik akun @ryandirachman.