Brilio.net - Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak tidak pada lokasi yang seharusnya. Pada kondisi hipospadia, meatus uretra ditemukan mulai dari penile, glans, skrotum, hingga perineum sehingga dapat dikatakan bahwa meatus uretra pada kasus hipospadia berada di sepanjang urethral groove. Hipospadia juga dapat didefinisikan sebagai malformasi yang umum terjadi pada saluran genital laki-laki yang ditunjukan dengan muara uretra yang abnormal di mana lokasi muara uretra berada di bagian anterior, bagian pertengahan, atau bagian posterior.

Insiden malformasi ini bervariasi di seluruh dunia dan memiliki kecenderungan yang meningkat setiap tahunnya. Meskipun hipospadia memiliki angka kejadian yang cukup tinggi di seluruh dunia, namun penyebab pasti hipospadia belum diketahui. Terdapat beberapa faktor risiko yang dianggap berkaitan erat dengan terjadinya hipospadia yaitu faktor lingkungan, genetik, usia ibu, hingga kebiasaan merokok orang tua. Untuk memahami lebih rinci mengenai hipospadia, berikut brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber pada Senin (22/8).

Pengertian hipospadia

gejala dan penyebab hipospadia © berbagai sumber

foto: unsplash.com

Hipospadia merupakan kelainan kongenital yang paling sering ditemukan pada anak laki-laki. Kata hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu "hypo" yang berarti di bawah dan "spadon" yang berarti lubang. Hipospadia dapat didefinisikan sebagai adanya muara uretra yang terletak di ventral atau proximal dari lokasi yang seharusnya.

Kelainan ini terbentuk pada masa embrional karena adanya efek pada masa perkembangan alat kelamin dan sering dikaitkan dengan gangguan pembentukan seks primer atau gangguan aktivitas seksual saat dewasa. Prevalensi hipospadia di dunia sangat luas jika dilihat secara geografis. Insidensi kelainan ini berkisar 1:250 kelahiran bayi. Peningkatan insidensi hipospadia masih menuai perbincangan. Di Indonesia sendiri prevalensi hipospadia masih belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa kasus yang tercatat yaitu 17 kasus pada tahun 2009-2010 dan 53 kasus di tahun 2012.