Brilio.net - Kata sontoloyo beberapa hari ini menjadi viral di jejaring sosial media. Viralnya 'sontoloyo' ini bermula setelah Presiden Joko Widodo menggunakan istilah 'Politikus Sontoloyo' saat acara pembagian 5.000 sertifikat lahan di Lapangan Sepak Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Selasa (23/10) lalu. Ucapan tersebut dilontarkan Presiden Joko Widodo lantaran rencana pemerintah menganggarkan Dana Kelurahan yang dipolitisasi.

Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi ini menjelaskan maksud dari ucapannya itu adalah untuk mengingatkan para politisi agar menggunakan cara-cara sehat saat berkontestasi di Pemilu 2019 mendatang.

Jokowi menegaskan, kontestasi politik seharusnya diwarnai dengan adu gagasan dan program. Bukan malah saling adu domba dan menebar kebencian yang bisa mengganggu kestabilan bangsa dan memecah belah bangsa. Ia mengaku ucapan itu adalah bentuk rasa kejengkelannya melihat kontestasi politik yang kurang sehat baginya.

Ini video Jokowi saat melontarkan istilah 'politikus sontoloyo' tersebut:

Nah, ngomong-ngomong soal 'sontoloyo'. nyatanya memang sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia, terutama bagi yang tinggal di Jawa. Kata sontoloyo biasanya kerap digunakan sebagai ungkapan atau ekspresi mengenai sesuatu yang tidak beres. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan arti kata sontoloyo itu adalah konyol, tidak beres, bodoh. Pada akhirnya sontoloyo juga bisa digunakan sebagai makian.

Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya 'sontoloyo' ini berasal dari Bahasa Jawa?

Makna aslinya ternyata sangat jauh berbeda dengan arti yang ada di KBBI. Dikutip dari Wikipedia, sontoloyo adalah sebutan bagi orang yang menggembala itik atau bebek yang sering disebut tukang angon bebek di daerah Jawa. Seorang sontoloyo biasanya menggembala ratusan ekor bebek dengan berpindah mengikuti musim panen padi di daerah persawahan untuk menggembalakan bebeknya.

(mgg/renno hadi)