Brilio.net - Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia hingga saat ini mendatangkan banyak kesedihan, rasa takut, dan kecewa bagi banyak orang. Terutama bagi para tenaga kesehatan (nakes) yang jadi garda terdepan penanganan Covid-19.

Demi melawan pandemi Covid-19, tidak sedikit nakes yang terkena dampaknya. Menurut laporan Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah di acara webinar bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) awal Agustus lalu, nakes jadi yang paling banyak terinfeksi pandemi Covid-19. Bahkan, sebanyak 1.400 di antaranya meninggal dunia.

Dilatarbelakangi data tersebut, PT Inti Sasa (Sasa) berkolaborasi dengan Didiet Maulana berinisiatif untuk menciptakan rasa optimis dan bahagia bagi para nakes lewat sebuah karya. Bersama Didiet, perusahaan bumbu masak terdepan dari Indonesia ini membuat masker dengan motif yang merepresentasikan kuliner Indonesia bertajuk KULINARA.

Sasa Didiet kulinara © 2021 berbagai sumber

foto: Sasa

Marketing Director Sasa, Fenny Kusnaidy mengatakan, KULINARA merupakan persembahan Sasa sebagai bentuk apresiasi kepada para nakes, seperti dokter, perawat, bidan, petugas rumah sakit, serta relawan.

"Harapan kami, selain, KULINARA dapat menjadi bagian dalam pelaksanaan protokol kesehatan (prokes), di mana salah satunya adalah memakai Masker, KULINARA juga diharapkan bisa menyemangati para tenaga medis dan relawan tersebut, sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang," jelas Fenny.

Motif pada masker kain KULINARA yang merupakan singkatan Kuliner Nusantara ini didesain secara eksklusif oleh Didiet Maulana. Menurut Didiet, motif KULINARA dirancang sebagai pengingat pada masa sulit seperti sekarang, makanan menjadi salah satu arti kebahagiaan dan memiliki arti tersendiri bagi banyak orang.

Sasa Didiet kulinara © 2021 berbagai sumber

foto: Sasa

Desainer ternama dan Founder IKAT Indonesia ini bahkan punya alasan khusus terkait kolaborasinya bersama Sasa. Didiet menjelaskan, Sasa dan dirinya menjalani visi yang sama, yakni berkreasi untuk rasa.

"Sasa berkreasi menciptakan rasa masakan dan membawa kekuatan citarasa lokal. Demikian pula saya yang memiliki visi untuk menciptakan desain bercorak Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan negeri ini," pungkas Didiet.

Diakui Didiet, proses pembuatan masker ini berlangsung cukup singkat. Semuanya diawali dengan proses brainstorm bersama tim Sasa untuk desain KULINARA. Namun, proses produksi ternyata memakan waktu cukup lama karena semua tim yang terlibat berusaha bekerja mentaati prokes dengan ketat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sasa Melezatkan (@sasamelezatkan)

 

Didiet juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam proses mendesain KULINARA. Meski sudah malang melintang di dunia fashion, bagi Didiet bagian paling menantang adalah bagaimana desain yang dibuat benar-benar bisa mendukung pemakainya.

"Ketika kita bicara masker, KULINARA bukan masker medis, namun ini tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka. Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan. Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan, secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya," ujar Didiet.