Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah.

<img style=

foto: pixabay.com

 

a. Keutamaan puasa Tarwiyah.

1. Barangsiapa yang menjalankan puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.

2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arafah akan dihapus dosa dua tahun (satu tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang).

3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugerahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:

- Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.

- Allah akan menambah harta.

- Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.

- Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.

- Allah akan melipatgandakan amal dan ibadahnya.

- Allah akan memudahkan kematiannya.

- Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.

- Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.

- Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.

- Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

b. Keutamaan puasa Arafah.

Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu bertepatan dengan jamaah haji yang sedang melakukan wukuf di Arafah. Namun puasa ini dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Keutamaan puasa Arafah yakni dihapuskan dosa selama satu tahun lalu dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini.

"Dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang sudah berlalu dan tahun yang akan datang. Dan, puasa pada hari Asyura akan menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R. Jamaah, kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

Amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

<img style=

foto: pixabay.com

 

1. Puasa.

Berpuasa menjadi salah stau amalan saleh yang dicintai oleh Allah. Selain anjuran untuk melakukan puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Islam juga disarankan untuk memperbanyak puasa di hari sebelumnya yaitu pada awal bulan Dzulhijjah.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

2. Dzikir.

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma berkata, "Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah." Berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad, Shahih)

Selain itu, Al Bukhari berkata:

"Ibnu Umar dan Abu Hurairah senantiasa keluar ke pasar-pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir karena mendengar takbir dari mereka berdua."

3. Kurban.

Kurban adalah ibadah yang sangat disyariatkan setahun sekali dan dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda,

"Barangsiapa yang shalat seperti kita sholat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum sholat ‘Idul Adha, maka kurbannya tidak sah." (HR. Al Bukhari)

Bahkan anjuran untuk berkurban juga tertuang dalam Alquran surat Al-Kautsar ayat 2, yang berbunyi:

"Maka sholatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah!" (Qs. Al Kautsar: 2)

4. Haji.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 197, yang berbunyi:

"Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu." (Qs. Al Baqarah: 197)

Dalam ayat di atas adalah ihram untuk haji bisa dilaksanakan dalam bulan-bulan yang sudah ditentukan, yaitu: Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Selain bulan-bulan tersebut, maka ihram seseorang untuk haji tidak sah.