Doa mandi wajib setelah haid © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Tata cara mandi wajib.

a. Membaca niat.

Para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat adalah untuk membedakan manakah yang menjadi kebiasaan dan ibadah. Maka dari itu diperlukan niat sebagai landasan untuk melakukan sesuatu.

Dari Umar Ibnu Khattab, ia berkata "aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'sesungguhnya semua pekerjaan itu disertai dengan niatnya'." (HR. Bukhari).

Dalam buku berjudul "Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunnah, Doa, dan Zikir" oleh Zakaria R. Rachman, berikut ini bacaan niat mandi wajib.

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatzil akbari fardhal lillaahi ta'aala".

Artinya: "Aku berniat mandi menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Taala".

b. Membasuh kedua tangan.

c. Kemudian, membersihkan kemaluan dengan tangan kiri.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut, "Kemudian beliau menuangkan air pada kemaluannya dan membasuhnya dengan tangan kirinya, lalu digosokkan tangannya pada tanah". (HR. Bukhari dan Muslim)

d. Berwudhu seperti wudhu hendak sholat.

e. Mengguyurkan air ke atas kepala.

Saat mengguyurkan air ke atas kepala diikuti dengan badan meratakan air ke seluruh tubuh dimulai dari anggota badan kanan, kemudian anggota badan kiri dengan menggosoknya, lalu mengguyurkannya lagi.

f. Membasahi rambut.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad kepada Aisyah RA, dalam hadits berikut:

"Bahwa Nabi SAW bersabda kepadanya, padahal dia sedang haid, 'lepaskanlah rambutmu dan mandilah'". (HR. Ibnu Majah)

g. Membasuh kedua kaki.

h. Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air.

2. Hukum mandi wajib.

Allah memerintahkan bahwa seluruh umat muslim agar mandi wajib jika dalam keadaan junub, berikut firman Allah yang terdapat pada QS. An-Nisa ayat 43, yang artinya.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."