Doa kedua orang tua beserta artinya © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Surat an-Nisa ayat 36.

Allah berfirman dalam Alquran surat an-Nisa ayat 36, yang artinya:

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." [QS an-Nisa’: 36].

2. Surat Luqman ayat 14.

Manusia diperintahkan untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua dalam kondisi apapun. Seperti firman Allah berikut ini, yang artinya:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." [QS Luqman: 14].

3. Surat al-Isra ayat 23.

Sebagai seorang anak hendaklah untuk berbuat baik dan tidak membantah ketika orang tua berbicara, karena jika membantah tentu akan menyakiti perasaan kedua orang tua. Hal ini sebagaimana firman Allah, yang artinya:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." [QS al-Isra: 23]

4. Hadits Bukhari dan Muslim.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Kemudian ayahmu." [HR. Bukhari dan Muslim].

Dari hadits tersebut dimaksudkan bahwa, hendaknya seorang anak mengutamakan untuk berbakti kepada ibu kemudian ayah. Karena ibu yang lebih banyak berkorban, seperti mengandung selama 9 bulan, melahirkan, menyusui, dan membesarkan sampai dewasa hingga penuh kasih sayang dan kelembutan.