Brilio.net - Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia ini memberikan banyak dampak bagi masyarakatnya. Terlebih bagi rakyat kecil, banyak yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan. Tidak hanya itu, sulitnya perekonomian di masa pandemi ini juga dirasakan oleh para pedagang, yang tidak bisa leluasa berjualan di kala masa PPPKM.

Melihat kondisi perekonomian masyarakat kecil yang memprihatinkan ini Keluarga besar dari pengusaha almarhum Akidi Tio membantu masyarakat Sumatera Selatan yang terdampak pandemi Covid-19. Tidak tanggung-tanggung, bantuan yang diberikan mencapai Rp 2 triliun.

Dilansir dari Merdeka.com, Selasa (27/7/) bantuan diserahkan oleh dokter keluarga Akidi, Prof dr Hardi Darmawan kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri dan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy di Mapolda Sumsel, Senin (26/7). Pada acara tersebut turut hadir Gubernur Sumsel Herman Deru.

Hardi menuturkan, bahwa dirinya dihubungi keluarga Akidi Tio yang bermaksud memberikan sumbangan kepada warga Sumsel. Dirinya yang sudah 48 tahun menjadi dokter keluarga, dipercaya menyerahkan bantuan itu.

"Keluarga besar almarhum Akidi Tio memberikan sumbangan sebesar Rp 2 triliun. Harapannya, Sumsel bisa segera keluar dari situasi pandemi," ungkap Hardi yang dilansir dari Merdeka.com, Selasa (27/7/).

Hardi mengakui keluarga besar Akidi Tio dikenal sejak lama sebagai dermawan. Sebelum pandemi, keluarga itu rutin menyantuni sejumlah panti jompo di Sumsel.

"Selama pandemi, keluarga juga membantu warga yang isolasi mandiri, tapi tidak dipublis," kata hardi.

Hardi menjelaskan, Akidi Tio merupakan pengusaha asal Langsa, Nangroe Aceh Darussalam dan pernah tinggal di Palembang beberapa tahun. Akidi mengenal Kapolda Sumsel saat bertugas di Aceh. Dia memiliki tujuh orang anak yang semuanya sukses sebagai pengusaha, enam di antaranya tinggal di Jakarta dan satu orang tinggal di Palembang.

"Almarhum Akidi semasa hidupnya selalu ajarkan anak dan cucunya untuk peduli, ini yang terus dijalankan keluarganya," ujarnya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengaku tak menyangka bakal menerima amanat untuk menerima bantuan sebanyak itu. Pihaknya segera membentuk tim untuk segera menyalurkan bantuan.

"Di dalam tim itu ada ahli yang mengerti apa kebutuhan warga Sumsel ini," kata Irjen Pol Eko Indra Heri yang dilansir dari Merdeka.com, Selasa (27/7).

Salah satu arah bantuan adalah ketersediaan oksigen, obat, insentif bagi tenaga medis, dan penyediaan tempat isolasi bagi masyarakat umum. Terpenting juga menambah laboratorium reaksi berantai polimerase (PCR) yang kini hanya ada 15 unit dan total berkapasitas 2 ribu sampel per hari.

"Nanti kita koordinasikan dengan tim ahli agar bisa direalisasikan," pungkasnya.