Brilio.net - Kecanggihan teknologi dan tingkat kepintaran manusia yang semakin tinggi, membuat banyak penemuan-penemuan hebat dalam berbagai bidang, termasuk dunia medis.

Dilansir brilio.net dari mirror.co.uk, Selasa (11/1) kabar mengejutkan datang dari ahli bedah. Suatu yang tadinya dianggap mustahil, ternyata mampu menjadi kenyataan yang benar-benar menghebohkan.

Dikabarkan, sekelompok ahli bedah berhasil melakukan prosedur transplantasi organ pertama atau transplantasi hati babi, yang dimodifikasi secara genetik ke dalam tubuh manusia.

Peristiwa pertama dalam sejarah ini dialami David Bennett. Pria berusia 57 tahun ini diketahui memiliki kondisi kesehatan yang bisa mengancam jiwanya. Namun berkat kepiawaian ahli bedah dan pengetahuan mereka akan dunia medis yang kian berkembang, David dapat diselamatkan nyawanya.

transplantasi Jantung babi ke manusia Berbagai sumber

foto: University of Maryland Medical Center

 

Operasi yang bisa memberi harapan bagi masalah kekurangan donor organ ini dilakukan selama sembilan jam di University of Maryland Medical Center, Jumat (7/1).

Dalam tiga hari pertama setelah prosedur, pasien dilaporkan tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan organ.

Berbicara tentang prosedurnya, Dr Bartley Griffith - direktur program transplantasi jantung di pusat medis, juga terlibat dalam operasi bedah. Dia mengatakan jantung menghasilkan denyut nadi dan menciptakan tekanan.

"Jantung berfungsi dan terlihat normal. Kami senang, tapi kami juga tidak tahu bagaimana hari-hari ke depan. Itu belum pernah dilakukan sebelumnya," ujarnya seperti yang dikutip dari mirror.co.uk.

Sebelum mengambil tindakan tersebut, tentunya tim medis menanyakan kesediaan pasien. Disebutkan, pada Desember tahun lalu, pasien setuju untuk menjadi yang pertama menjalani prosedur operasi dengan harapan akan mendapatkan kehidupan 'baru'.

"Ini keajaiban. Itulah yang diinginkan ayah saya dan saya pikir dia mendapatkan apa yang diinginkannya," ujar putra David Bennett.

Dalam operasi tersebut, diketahui jantung pasien yang mengalami masalah diganti dengan salah satu gen babi berusia satu tahun yang telah menjalani proses modifikasi genetik, dan dibiakkan secara khusus untuk prosedur ini.

Usai operasi, pasien dilaporkan dapat bernapas, tanpa bantuan alat bantu pernapasan. Namun kondisinya saat ini masih mengandalkan mesin oksigenasi - membran ekstrakorporeal untuk membantu memompa darah ke dalam tubuh.

Namun tim medis mengungkapkan, alat tersebut akan dilepaskan secara perlahan dari tubuh pasien sesuai anjuran dokter.