Brilio.net - Merawat tanaman hias nggak hanya sekadar memberikan pupuk, air, dan juga asupan cahaya matahari. Selayaknya merawat anak sendiri, saat merawat tanaman kamu perlu memberikan perhatian dan juga kasih sayang.

Yaps, mulai dari memperhatikan kesehatan, kebersihan, sampai dengan pertumbuhannya. Bahkan terkadang kamu pun perlu memberikan tambahan vitamin agar koleksi tanaman hiasmu menjadi lebih sehat. Sekalipun beberapa jenis tanaman tergolong hanya membutuhkan sedikit perawatan, namun tetap ada beberapa poin yang perlu kamu perhatikan dengan teliti.

Kondisi itu terjadi juga pada tanaman lidah mertua. Tanaman hias yang satu ini banyak dirawat para pencinta tanaman karena nggak bikin repot dalam pertumbuhannya. Apalagi, lidah mertua bisa dirawat di area indoor ataupun outdoor, sehingga para pemula juga bisa mencoba untuk merawatnya.

Tapi ada tahapan yang perlu kamu lakukan dalam melakukan repotting pada lidah mertua. Repotting merupakan tindakan memindahkan tanaman ke pot baru. Pilih langkah yang tepat agar lidah mertua bisa tetap tumbuh dengan baik saat menempati pot baru.

Nah apa saja tahapan yang perlu kamu lakukan? Yuk, simak penjelasannya dalam ulasan Brilio.net dari sfgate.com dan berbagai sumber pada Selasa (9/3) berikut ini.

Langkah repotting tanaman lidah mertua.

Cara repotting lidah mertua © Istimewa

foto: Instagram/@zzgracecathrine

1. Persiapan pot.

Tanaman lidah mertua dengan daun yang tinggi biasanya ditanam pada pot yang lebih lebar. Saat memilih pot baru, pilihlah pot yang berdiameter 1 hingga 2 inci lebih besar dari wadah yang lama. Pot harus memiliki setidaknya satu lubang drainase bawah sehingga saat ada kelebihan air dapat mengalir dengan baik setelah disiram. Kemudian isilah pot sekitar sepertiga dari ukuran keseluruhan dengan media pot yang berbasis tanah atau tanah pot yang diformulasikan untuk tanaman hias tropis.

2. Memindahkan tanaman.

Menyiram tanaman lidah mertua sebelum memindahkan tanaman jadi satu langkah yang disarankan. Hal ini dilakukan untuk membantu melonggarkan bola akar sehingga mudah terlepas dari pot lama. Letakkan tangan di atas tanah sehingga pangkal tanaman tersangga di antara jari-jarimu.

Bola akar harus meluncur keluar dari pot saat kamu membalikkannya, meskipun kamu mungkin perlu membenturkan sisi-sisinya sampai bergeser keluar jika susah dilakukan. Kamu bisa memotong akar yang terlihat di bagian luar bola akar atau yang lunak dengan pisau bersih. Potong juga semua akar besar yang mengelilingi bola akar agar lidah mertua tidak terikat ke akar.

3. Melakukan repotting.

Lidah mertua harus diletakkan di dalam pot baru dengan kedalaman yang sama dengan yang sebelumnya. Sedangkan bagian atas bola akar harus berada 1 hingga 2 inci di bawah tepi pot. Setelah menanam tanaman di dalam pot, buang atau tambahkan tanah di bawah bola akar sampai pada kedalaman yang tepat. Isi sekitar akar dengan tanah tambahan setelah tanaman diletakkan di dalam pot dengan benar.

Lakukan penyiraman menyeluruh setelah tanaman di-repotting. Dan jangan lupa memastikan kondisi media pot dalam keadaan lembap secara merata. Hal ini untuk membantu pertumbuhan lidah mertua menjadi lebih baik.

4. Perawatan setelah repotting.

Meskipun lidah mertua dapat mentolerir pancaran sinar matahari secara langsung, namun akan lebih baik kalau kamu menempatkan pot di area dengan cahaya terang dan teduh. Lakukan hal ini selama dua atau tiga minggu setelah proses repotting. Cara ini membantu tanaman untuk pulih dari tekanan transplantasi. Biarkan akar tumbuh kembali setidaknya selama satu bulan sebelum memberikan pupuk jenis apa pun.

Kemudian sirami tanaman lidah mertua saat kondisi permukaan tanah (sekitar 1 inci pada bagian atas) terasa kering. Jangan lupa untuk segera kosongkan air yang menggenang pada bawah pot. Pasalnya, tanah yang terlalu basah dapat menyebabkan akar membusuk atau menimbulkan masalah jamur pada akar yang baru dipotong.

 

Jenis-jenis lidah mertua berdasarkan bentuk.

1. Jenis lidah mertua tinggi dan tegak.

Cara repotting lidah mertua © Istimewa

foto: Instagram/@plantieauntie

a. Sansevieria trifasciata.

Tanaman ini cukup mudah untuk dikenali. Sansevieria trifasciata tumbuh tinggi dengan bentuk daun yang kaku, mengkilap, memiliki perpaduan warna abu-abu kehijauan dengan corak silang berwarna hijau tua.

b. Sansevieria trifasciata laurentii.

Sansevieria trifasciata laurentii memiliki tampilan yang hampir mirip dengan sansevieria trifasciata. Kultivar sansevieria trifasciata beraneka ragam dengan tampilan yang cukup mencolok. Salah satu yang cukup membedakan adalah adanya tampilan berwarna kuning pada tepi luar daun.

c. Sansevieria black coral.

Berbeda lagi dengan sansevieria black coral. Jenis ini memiliki tampilan daun tegak dan menunjukkan garis melintang dengan perpaduan warna abu-abu dan hijau muda. Hal ini biasanya terlihat di atas warna dasar yang berwarna hijau tua.

d. Sansevieria zeylanica.

Sansevieria zeylanica merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, terutama Sri Lanka dan India. Tanaman ini memiliki ciri daun sukulen berbentuk pedang yang panjang.

Sansevieria zeylanica bisa tumbuh setinggi 2,5 kaki dan lebar hingga 1 inci. Sedangkan tampilannya berwarna hijau tua dengan garis-garis horizontal seperti gelombang putih krem di permukaannya.

e. Sansevieria masoniana.

Untuk jenis sansevieria masoniana dikenal sebagai tanaman lidah mertua sirip paus. Daunnya sangat besar dan dapat tumbuh dengan ketinggian rata-rata 2 sampai 3 kaki. Hindari merawat tanaman ini pada pot yang kecil, karena dapat membatasi pertumbuhannya.

Selain itu, paparan cahaya yang redup akan memperlambat pertumbuhan sansevieria masoniana. Sedangkan suhu yang ideal untuk tanaman hias ini adalah antara 65° hingga 70° derajat Fahrenheit.


2. Jenis lidah mertua sarang burung "Sansevieria Hahnii".

Cara repotting lidah mertua © Istimewa

foto: Instagram/@spiff_cacti

Lidah mertua hahnii memiliki julukan lain seperti lidah mertua sarang burung, golden hahnii, good luck plant, hingga dwarf snake plant. Lidah mertua sarang burung memiliki daun berbentuk pedang sepanjang 6 inci. Dari segi tampilan terlihat adanya bintik-bintik berwarna hijau dan abu-abu. Untuk daunnya tumbuh ke atas dari rimpang, atau batang bawah tanah berbentuk corong.

Untuk merawat jenis ini kamu perlu menyirami secara menyeluruh dari bawah atau di pangkal tanaman saat kondisinya sudah kering. Jangan biarkan air menggenang pada tanaman ini. Menyiram terlalu banyak justru akan membuat sansevieria hahnii menjadi mudah layu dan membusuk pada akarnya. Selain itu kamu bisa menggunakan pupuk cair satu kali pada musim semi dan satu kali di pertengahan musim panas.