Brilio.net - Baru-baru ini sosok bocah berusia 7 tahun bernama Satia Putra mencuri perhatian publik. Pasalnya anak dari pasangan Sarli (48) dan Komariah (40), warga Tanjungbaru, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilanaya Kulon, Karawang, Jawa Barat memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Bobot bocah ini mencapai 97 kilogram.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Rabu (3/7), sejak lahir Satia memang memiliki ukuran dan berat badan yang berbeda dari bayi pada umumnya.

"Ketika lahir anaknya memiliki ukuran dan berat badannya tidak seperti bayi pada umumnya hingga mencapai 5 kilogram," kata Komariah, ibu Satia.

Komariah menceritakan perubahan pola makan Satia terjadi saat usia 4 tahun. Nafsu makannya setara dengan orang dewasa. Bahkan sekali makan bisa lima piring penuh ditambah dengan camilan dan mi instan.

"Dia selalu saja merasa lapar dan dalam kurun 3 tahun setelah disunat, bobot badannya terus naik hingga kini mencapai 97 kilogram," ungkap Komariah.

Sebagai orangtua Komariah mengakui bahwa obesitas yang dialami anak keempatnya tersebut akibat kelalaian dirinya sebagai orangtua.

"Karena kalau tidak dikasih makan atau mi instan suka ngamuk dan nangis. Pola makan sih biasa, tapi sering lapar dan konsumsi mi serta camilan lain seperti bakso," paparnya.

Melihat fisiknya yang tak biasa tersebut, Satia dievakuasi ke RSUD Karawang, tim dokter RSUD Karawang rencananya akan mengobservasi fisik kesehatan bocah tersebut.

Pada saat hendak dibawa, Satia sempat menangis tak mau turun dari ambulans yang membawanya dari kampung halaman di pesisir Pantai Tanjungbaru saat tiba di RSUD Karawang. Satia harus dibujuk rayu kedua orangtua dan dokter yang akan menangani kesehatannya.

Menurut Humas RSUD Karawang, Rohimin, Satia akan dilakukan pemeriksaan atau observasi oleh dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosis ilmiah.

"Tim dokter RSUD akan melakukan observasi penyebab Satia berbobot 97 kilogram," kata Rohimin, di RSUD Karawang.

Sementara ini tim dokter akan melakukan observasi untuk mengetahui penyebab kegemukan karena terus makan tanpa henti. Selanjutnya akan melakukan tindakan medis penyebab bobot badannya terus bertambah. Apabila hasil medis telah diketahui dipastikan nantinya akan dievakuasi ke RSHS Bandung untuk dilakukan tindakan medis selanjutnya.

"Kita masih menunggu tindakan medis apa dirawat di RSUD atau dirujuk ke RSHS Bandung," ujar Rohimin.