Brilio.net - Desa Siluman, desa ini sempat heboh di dunia maya karena memiliki nama yang unik. Desa yang berada di Kecamatan Pabuaran, Subang, Jawa Barat itu dihuni sekitar 7 ribu lebih warga.

Menurut Warman, selaku Kepala Desa Siluman, menceritakan asal-usul nama tersebut yang sudah ada sejak 1908. Nama itu diberikan ketika seorang sesepuh bernama Bah Tinggi. Mengutip dari Liputan6.com, Minggu (16/1), kata Siluman diambil dari nama aliran Sungai Cisiluman yang berada dekat dengan desa tersebut.

"Menurut para orang tua terdahulu asal nama Desa Siluman dari nama aliran sungai Cisiluman," kata Warman.

<img style=

foto: Liputan6.com/Abramena

 

Meski tidak ada bukti otentik tentang sejarah Desa Siluman, namun sebuah cerita turun-temurun menyebutkan bahwa desa ini pernah dijadikan tempat persembunyian para pejuang saat dikejar penjajah.

"Para pejuang kemerdekaan lari ke wilayah ini lenyap dan menghilang. Tidak bisa ditemukan lagi ketika dikejar musuh penjajah Belanda. Di sekitar daerah aliran sungai inilah yang menjadi cikal bakal permukiman," katanya.

Keunikan Desa Siluman terletak bukan hanya dari namanya, tapi juga kondisi pemukiman di sana. Di desa tersebut beberapa wilayah dipenuhi pemukiman yang berdampingan dengan makam. Rata-rata setiap rumah terdapat kuburan keluarga yang berada tepat di sampingnya. Bahkan, salah satunya ada yang terletak di dalam rumah.

<img style=

foto: YouTube/Alman Mulyana

 

Menyadur dari kanal YouTube Alman Mulyana, sebuah rumah di Desa Siluman, Pabuaran, Subang ada sebuah rumah yang di dalamnya terdapat 3 kuburan berjajar rapi. Rumah tersebut kini ditinggali oleh seorang wanita sepuh bernama Mak Ucu.

Alman membeberkan bahwa ketiga kuburan itu merupakan makam sesepuh dari Desa Siluman bernama Amajaya. Mak Ucu sendiri sudah tinggal di rumah itu selama dua tahun dan berada satu atap dengan ketiga kuburan tersebut.

<img style=

foto: YouTube/Alman Mulyana

 

Tak hanya itu, Alman juga menunjukkan kuburan lain yang berada tepat di samping rumah Mak Ucu. Makam yang dibatasi dengan tembok itu rupanya masih memiliki hubungan keluarga dengan sesepuh Amajaya.

Hidup berdampingan dengan kuburan tampaknya sudah jadi hal biasa bagi warga setempat. Hampir di setiap rumah pasti memiliki kuburan yang berada di pekarangan. Para warga yang mayoritas adalah pengrajin mebel sudah biasa kerja larut malam dengan kondisi dikelilingi kuburan.

<img style=

foto: YouTube/Alman Mulyana

 

"Ini pengrajin mebel sampai larut malam di sini, ya. Kerjanya itu langsung di pinggir makam ini," papar Alman.

Video yang diunggah 11 Desember 2021 itu berhasil menyita atensi warganet. Beragam tanggapan ditinggalkan warganet di kolom komentar.

"Assalamu'alaikum, Banyak juga makamnya hanya berbeda beda tempatnya. Kampungnya Kang Alman dikelilingi banyak makam," tulis ndedeh sumiati.

"ngeri sedap area pemakamannya di kamar , sukses selalu kang @Alman Mulyana," kata Randi kuncoro.

"Kang Alman.,biar ada makam deket rumah tapi ga takut.,udah biasa klo orang di desa mah..," timpal Kasih kanta.