Brilio.net - Ada ungkapan bahwa karyawan milenial itu mirip kutu loncat. Kok bisa? Maklum deh, kebanyakan dari mereka nggak pernah betah bekerja di satu perusahaan dalam waktu cukup lama. Wajar kalau karyawan milenial itu dinilai kurang loyal pada perusahaan.

Memang sih umumnya mereka itu selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Akibatnya, mereka sering pindah kerja. Malah ada yang setahun tiga kali pindah.

 

Nggak pernah lepas dari perangkat digital

karyawan milenial © 2017 brilio.net

 

Karakter milenial yang identik dengan dunia digital atau istilahnya digital savvy, ingin yang praktis dan menyenangkan. Mereka nggak mau ribet dengan urusan yang membosankan.

Rupanya, hal inilah yang menjadi perhatian PT Bank DBS Indonesia untuk menggunakan pendekatan baru pada karyawan milenial. Apalagi, saat ini sekitar 77% populasi karyawan DBS adalah kelompok milenial yang nggak bisa lepas dari gadget.

“Selama ini kami menganggap karyawan itu aset utama. Mereka ini digital savvy. Jadi kita berusaha memahami apa yang penting buat para milenial ini,” ujar Executive Director HRD Bank DBS Indonesia Satia Indriani dalam wawancara dengan brilio.net beberapa waktu lalu.

 

Executive Director HRD Bank DBS Indonesia Satia Indriani

milenial © 2017 brilio.net

 

Nah untuk mengikat para milenial ini, bank yang mendapat predikat the best digital bank in the world ini punya cara unik lho. Mereka menggunakan program joyful learning melalui aplikasi myjoyfullearning.
Lagi ikut acara joyful fair (DBS Indonesia)

Di aplikasi tersebut terdapat fitur 4D (determine, discover, develop, decide). Sehingga para karyawan milenial bisa mencari tahu kepribadian mereka seperti apa.

“Kami punya slogan making banking joyful. Jadi setiap yang kami lakukan itu harus joyful. Dari si pegawai masuk, bekerja di sini hingga dia resign harus punya perjalanan kerja yang joyful,” kata Satia.

 

Bermain escape room.

milenial © 2017 brilio.net

 

Cara ini sangat disenangi para karyawan milenial. Hal ini terlihat dari joyful fair selama sepekan yang digelar beberapa waktu lalu di DBS Tower, Jakarta Selatan. Antusias para karyawan milenial begitu besar.


Pola ini memberikan pengalaman digital pada karyawan milenial. Apalagi aplikasi yang digunakan memuat sejumlah game yang harus dipecahkan seperti escape room. Sebelum bermain, mereka harus log in di website myjoyfullearning.com.

Mencari harta karun nih.

milenial © 2017 brilio.net



 

Mereka harus mengumpulkan point yang nantinya bisa ditukar dengan hadiah. Rupanya cara ini bisa memotivasi para karyawan milenial untuk mencoba sesuatu yang baru.

Dalam permainan ini mereka harus mencari harta karun. Intinya mereka harus bekerja sama. Dalam permainan ini values DBS, PRIDE (Purpose, Driven, Relationship-Led, Innovative, Decisive, dan Everything Fun) digunakan.

 

Berani terima tantangan.

milenial © 2017 brilio.net

 

“Jadi bukan hanya satu orang saja yang menang tapi tim. Untuk memenangkan game itu harus bekerja sama, berkolaborasi. Setelah mereka discover sesama, mereka juga men-develop. Berbagai training kita siapkan. Dari situ mereka bisa decide, training apa yang terbaik,” katanya lagi.

Cara ini menurut Learning & Development HRD DBS Bank Indonesia J Esther Listyawan, bisa mengedukasi karyawan milenial. Selain itu, DBS juga punya aplikasi LDR (leadership digital revolution).

Para karyawan milenial bisa belajar di mana saja lewat gadget mereka. Aplikasi ini juga memuat kisah sukses tokoh-tokoh dunia seperti Steve Jobs misalnya. Dari situ mereka bisa belajar tentang visionary leadership. Ada filmnya juga lho.

“Aplikasi LDR kita luncurkan 2016. Ke depan kita akan terus mengembangkan program-program digital. Tahun ini kita akan membuat program digital lebih banyak. Para karyawan milenial itu nggak suka yang sifatnya rutin dan formal,” ujar Esther.

 

Yang penting bisa ngembangin karier.

milenial © 2017 brilio.net

 

Oh ya, setiap karyawan juga mendapatkan budget setiap awal tahun untuk mengembangkan karier lewat training yang mereka suka. Yang sesuai hobi juga boleh lho. Nggak harus yang berbau perbankan. Pokoknya bisa apa saja kecuali yang sifatnya berbahaya seperti menyelam. Tujuan training ini adalah untuk menambah skill karyawan.