Brilio.net - Bacaan tahlil biasanya kerap dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Hal ini menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan masyarakat Indonesia. Tapi perlu diketahui, fungsi bacaan tahlil bukan hanya itu saja. Akan semakin spesial kalau dibaca ketika akhir Sya'ban, akhir Ramadhan dan Isra' Mi‘raj. Bahkan doa ini bisa kamu tambahkan dalam momen selamatan atau syukuran pernikahan, aqiqah, malam 10 Muharram, manaqiban, dan dalam berbagai momentum lain.

Doa tahlil bisa diartikan sebagai bentuk dzikir yang lengkap. Tujuan dibacakannya doa tahlil yaitu untuk meningkatkan kualitas iman seorang muslim. Selain itu, dengan membaca doa tahlil bisa sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam membaca doa tahlil, ada tata cara yang perlu kamu perhatikan, terutama berkaitan dengan susunan doanya. Simak selengkapnya dalam ulasan brilio.net yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (3/5), berikut ini.

Keutamaan membaca kalimat tahlil.

Bacaan doa tahlil dan keutamaannya © freepik.com

foto: freepik.com

1. Memberikan keberuntungan.

Abu Hurairah ra. bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang beruntung dengan syafa'at (pertolongan)-mu kelak?" Nabi Muhammad SAW bersabda, "Aku kira belum ada orang yang bertanya kepada tentang hal semacam ini sebelumnya. Manusia yang paling beruntung pada hari kiamat adalah seseorang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah) dengan hati yang penuh keikhlasan." (HR. Bukhari)

2. Memperbaiki iman.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perbaruilah selalu iman-iman kamu." Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?" Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah olehmu ucapan Laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)." (HR. Ahmad dan Thabrani dari Abu Hurairah ra.)

3. Membuka jalan menuju surga.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa akhir perkataannya Laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah), maka ia masuk surga." (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Mu'adz ra.)

4. Menghalangi dari api neraka.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya akulah orang yang paling tahu tentang suatu kata-kata yang jika seseorang mengatakannya dengan hati yang jujur, lalu orang itu mati dalam keadaan semacam itu, pasti ia diharamkan tersentuh api neraka, yaitu mengucapkan Laa ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)." (HR. Hakim dari 'Amr ra.)

Tata cara dan urutan doa tahlil.

Bacaan doa tahlil dan keutamaannya © freepik.com

foto: freepik.com

1. Membaca doa pengantar Al-fatihah.

"Ilaahadharatin nabiyyil musthofaa shollallahu ‘alaihi wa sallama, wa aahlihi wa azwajihii wa aulaadihi wa dzurriyyatihi. Al fatihah"

Artinya, "Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…"

2. Al-Fatihah.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbill’aalamiin. Arrohmaanir rahiim. Maalikiyaumiddin. Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi’alaihim waladhaalliin. Aamiinn"

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah. Dan hanya kepada Engkaulah pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, semoga Engkau kabulkan permohonan kami."

3. Membaca surat Al-Ikhlas (3 kali).

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Qul’huwallahu ahad. Allaahushshomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakulahuu kufuwan ahad"

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Katakanlah, Dialah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan dia."

4. Tahlil dan Takbir.

"Laa ilaaha illallahu, allahu akbar walillaahilhamdu"

Artinya:
"Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, Allah maha besar dan kepada Allah segala puji."

5. Membaca surat Al-Falaq.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbil falaq. Minsyarri maa khalaq. Waminsyarri ghaashiqin idzaa waqob. Waminsyarrinnaffaa saatifil uqad. Waminsyarril haasidzin idaa hasad"

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi Maha penyayang. Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh, dari kejahatan makhluknya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul buhul. Dan dari kejahatan orang orang yang dengki apabila ia mendengki."

6. Tahlil dan Takbir.

"Laa ilaaha illallahu, allahu akbar walillaahilhamdu"

Artinya:

"Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, Allah maha besar dan kepada Allah segala puji."

7. Surat An-Nas.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnaas. Minsyarril was waasil khannaas. Alladzii yuwas wasufii shudhuurinnaas. Minaal jinnati wannaas"

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi Maha penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, sari setan dan manusia."

8. Tahlil dan Takbir.

"Laa ilaaha illallahu, allahu akbar walillaahilhamdu"

Artinya:

"Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Allah, Allah Maha Besar dan kepada Allah segala puji."

9. Surat Al-Fatihah.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbill’aalamiin. Arrohmaanir rahiim. Maalikiyaumiddin. Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi’alaihim waladhaalliin. Aamiinn"

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah. Dan hanya kepada Engkaulah pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat, semoga engkau kabulkan permohonan kami."

10. Awal Surat Al-Baqarah.

"Bismillahir rahmaanir rahiim. Alif laammiim. Dzaalikal kitaabu laaroiba fiihi hudan lil muttaqiin. Alladziina yu’minuuna bilghoibi wayuqiimuunash sholaata wa mimmaa rozaknaa hum yunfiquuna. Walladziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wamaa unzila minqoblika wabil aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa’ika ‘alaahudan mirrobbihim wa ulaaika humul muflihuun"

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif laammiim. Demikian itu kitab Al Quran tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al Quran yang telah diturunkan kepadamu Muhammad dan kitab kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat, mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan merekalah, orang orang yang beruntung."

11. Surat Al-Baqarah ayat 163.

"Wa ilhukum ilhuw wid, l ilha ill huwar-ramnur-ram"

Artinya:

“Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

12. Ayat kursi.

"Allahu laailaaha illa huwal hayyul qoyyuumulaa ta’khudzuhuu sanatuwwalaa naum. Lahuumaa fissamaawaati wamaa fil ardhi magdzal ladzii yasyfa’u ingdahu illaa bi idznihii. Ya’lamumaa bainaaidiihim wamaa kholfahumwa laa yuhiithuuna bisyai’in min ilmihi illaa bimaasyaa’a wasi’a kursiyyuhus samaa waati wal ardho walaa ya’uudhuhu hifzhuhumaa wahuwal aliyyul’azhiim"

Artinya:
"Allah, tiada yang patut disembah kecuali hanya Dia. Yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur kepunyaannya apa yang ada di langit dan di bumi, siapakah yang akan dapat memberikan syafaat di sisinya tanpa mendapat izin darinya? Dia mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmunya kecuali apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia maha tinggi lagi maha agung."

13. Surat Al-Baqarah ayat 284-286.

"Lillaahi maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi wa-in tubduu maa fii anfusikum aw tukhfuuhu yuhaasibkum bihi allaahu fayaghfiru liman yasyaau wayu’adzdzibu man yasyaau waallaahu ‘alaa kulli syay-in qadiirun." (Al-Baqarah 284)-Artinya:-"Hanya milik Allah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan atau merahasiakan apa saja yang di hatimu, maka kamu dengan itu semua tetap akan diperhitungkan oleh Allah. Dia akan mengampuni dan menyiksa orang yang dikehendaki. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihii wal muu’minuun kullun aamana billahi wa malaaikatihii wa kutubihii wa rusulihii, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulihii wa qaa-luu sami’naa wa atha’naa ghuufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir." (Al-Baqarah 285)-Artinya:-Rasulullah dan orang-orang yang beriman mempercayai apa saja yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan kepada para utusan-Nya. ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang rasul dari lainnya.’ Mereka berkata, ‘Kami mendengar dan kami menaati. Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami harapkan. Hanya kepada-Mu tempat kembali.

"Laa yukallifullaahu nafsaan illaa wus ‘ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tuaakhidnaa in nasiinaa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ishraan kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qabliinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laathaaqata lanaa bihii. Wa’fu ‘annaa, waghfir-lanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshuur-naa ‘alal qaumil kaafiriin." (Al-Baqarah 286)

Artinya:

Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kemampuannya. Ia mendapat balasan atas apa yang dia perbuat dan siksaan dari apa yang dia lakukan. ‘Tuhan kami, janganlah Kau siksa kami jika kami terlupa atau salah. Tuhan kami, jangan Kau tanggungkan pada kami dengan beban berat sebagaimana Kaubebankan kaum sebelum kami. Jangan pula Kaubebankan pada kami sesuatu yang kami tidak mampu. Ampunilah kami. Kasihanilah kami. Kau pemimpin kami. Tolonglah kami menghadapi golongan kafir."

14. Surat Hud ayat 73.

"Irhamnaa yaa arhamar raahimiin. Rahmatullaahi wabarakaatuh. Alaikuumaahlal baiti innahuu ha-miidum majiid"

Artinya:

"Dan rahmat Allah serta berkah-Nya (kami harapkan) melimpah di atas kamu sekalian wahai ahlul bait. Sungguh Dia maha terpuji lagi maha pemurah."

15. Surat Al-Ahzab ayat 33.

"Innamaa yuriidullaahu liyudzhiba ‘ankumurrijsa ahlal baiti wa yuthahhirakuum tathhiiraan"

Artinya:

"Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan segala kotoran padamu, hai ahlul bait (penghuni rumah) dan membersihkan kami sebersih – bersihnya."

16. Surat Al-Ahzab ayat 56.

"Innallaha wa malaa ikatahuu yusholluuna alan nabiyyi yaa ayyuhal ladziina aamanu shollu alaihiwa sallimu tasliiman"

Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat Nya bersholawat untuk nabi. Wahai orang orang yang beriman, bersholawatlah kalian untuk mereka dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

17. Shalawat Nabi (3 kali).

"Wasallim waradhiyaallahu ta'ala 'an ashkhabi sayyidina rasulillahiajma'in"

Artinya:

“Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah)."

18. Salam Nabi.

"Wasallim waradhiyaallahu ta'ala 'an ashkhabi sayyidina rasulillahiajma'in"

Artinya:

“Semoga Allah yang maha suci dan tinggi meridhai para sahabat dari pemimpin kami (Rasulullah)."

19. Surat Ali Imran ayat 173 dan Surat Al-Anfal ayat 40.

"Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil (Ali Imran : 173). Ni’mal maulaa wa ni’man nashiir" (Al-Anfal : 40).

Artinya:

Cukuplah bagi kami Allah, menjadi Tuhan kami dan Dialah sebaik-baik wakil (yang membereskan semua urusan). (Ali Imran : 173). Dialah sebaik-baik pemimpin dan penolong (Al-Anfal : 40).

20. Hauqalah.

Walaa khaula walaa kuwwata illa billahil'aliyyil 'adzim"

Artinya:

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung."

21. Istighfar (3 kali).

“Astaghfirullah Al Adzim"

Artinya:

"Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung."

22. Hadits keutamaan Tahlil.

"Alladzi laa ilaaha illallahuwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih, afdhalu dzikri fa'lam annahu laailaaha illallahu, hayyul maujud"

Artinya:

“Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘La ilha illallh’, tiada Tuhan selain Allah, zat yang hidup dan ujud."

"Laa ilaaha illaallaahu, hayyum ma’buud. Laa ilaaha illaallaahu, hayyum baaqilladzii laa yaumuut"

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah, zat yang hidup dan disembah. Tiada Tuhan selain Allah, zat kekal yang takkan mati."

23. Tahlil 160 kali.

"Laa ilaaha illaallaah"

Artinya:

"Tidak ada Tuhan selain Allah."

24. Syahadat.

"Laa ilaaha illaallaahu Muhammadur rasuulullaah"

Artinya:

"Tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad SAW utusan-Nya."

25. Doa tahlil.

"A’uudzu billahi minasy yaithoonir rojiim. Bismillaahir rohmaanirrohiim. Alhamdu lillaahi robbil’aalamiin. Hamdasy syaakiriin, handan naa’imiin, hamday yuwaafii ni’amahuu wa yukaafi’u mazzidah, yaa robbanaa lakalhamdu kamaa yan baghii lijalaali waj-hika wa ‘azhiimi sulthoonik. Alloohumma shalli wa shallim ‘alaa sayyidinaa muhammad, wa’alaa aali sayiidinaa muhammad"

Artinya:

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau."

"Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro’naahu minal qur’aanil ‘azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu ‘alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii’inaa wa qurroti a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu ‘alaihi wa sallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaa’i walmursaliina wal auliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi’iina wal ‘ulamaa’il ‘aamiliina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil’aalamiin, wa malaa’ikatil muqorrobiin, khushuushon ilaa sayyidinasy syaikh ‘abdil qoodir aljailaani"

Artinya:

"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur’an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada’, orang-orang shalih, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani."

"Tshumma Ilaa Jamii’i Ahlil Qubuuri Minal Muslimiina Walmuslimaati Walmu’miniina Walmu’minaati Mim Masyaariqil Ardhi Ilaa Maghooribihaa Barrihaa Wabahrihaa Khushushon Ilaa Aabaainaa Wa-Ummahaatinaa Wa-Ajdaadinaa Wajaddaatinaa Wanakhush-Shu Khushuuson Manijtama’naa Haahunaa Bisababihii Wali-Ajlihii"

Artinya:

"Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini."

"Allaahummaghfir Lahum Warhamhum Wa ‘Aafihim Wa’fu ‘Anhum. Allaahumma Anzilir Rohmata Walmaghfirota ‘Alaa Ahlilqubuuri Min Ahli Laa Ilaaha Illallaahu Muhammadur Rasuulullaah:

Artinya:

"Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, berilah mereka kesejahteraan dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur yang selalu mengucapkan “Laailaaha illallaah muhammadur rasuulullaah” (Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah)."

"Allaahumma Arinal Haqqo Hqaaon Warzuqnat Tibaa’ahu, Wa Arinal Baathila Baathilan Warzuqnaj Tinaabahu. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar. Subhaana robbika robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wasalaamun ‘alal mursaliina walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.

Artinya:

"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran adalah suatu kebenaran dan anugerahilah kami untuk mengikutinya dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan adalah suatu kebatilan dan anugerahilah kami untuk menjauhinya. Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Masa suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari sifat-sifat yang mereka (musuh-musuhNya) berikan. Keselamatan selalu tertuju kepada Rasul, dan segala puji bagi Allah penguasa alam semesta."

26. Doa setelah tahlil.

"Alhamdulillah. Allahumma innaka ba'atsta sayyidina muhammadan bihadzihil kalimati wa amartahu biha wa wa'adtahu 'alaihal jannata innaka la tukhliful mi'ad"

Artinya:

"Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa kalimat ini, Engkau memerintahkan kepadanya dan menjanjikan kepadanya surga karenanya, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji."