Brilio.net - Tidur merupakan salah satu bentuk istirahat terbai bagi tubuh yang dapat mengembalikan stamina dan energi seseorang. Allah SWT memberikan nikmat tidur kepada umatnya agar keesokannya dapat kembali beraktivitas dengan baik.

Imam al-Isfahani mengartikan tidur adalah suatu keadaan di mana Allah sedang menggenggam jiwa seseorang tanpa mati. Tidur bisa juga disebut dengan mati kecil, sedangkan seorang yang meninggal dunia itu berarti tidur berat.

Perlu diketahui, Allah menjadikan tidur bagi manusia sebagai tanda kekuasaan-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surat Ar-Rum ayat 23:

Bacaan doa dan adab bangun tidur © berbagai sumber

foto: merdeka.com

Artinya:

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

Sebagai bentuk nikmat Allah SWT maka seorang muslim dianjurkan untuk mensyukurinya melalui doa. Seperti yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya untuk selalu membaca doa dalam segala hal termasuk setelah bangun tidur. Tak hanya itu, terdapat suatu amalan mengenai adab bangun tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Nah, untuk lebih lengkapnya brilio.net telah merangkum bacaan doa bangun tidur dan adab yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW dari berbagai sumber, Jumat (7/5) sebagai berikut.

Bacaan doa bangun tidur

Bacaan doa dan adab bangun tidur © berbagai sumber

foto: pixabay.com

Bangun dalam keadaan sehat dan bisa kembali beraktivitas merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT. Untuk itu, sudah selayaknya seorang muslim mensyukurinya dengan membaca doa bangun tidur sebagai berikut.

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Artinya :

"Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat."

Berdasarkan doa bangun tidur dan artinya tersebut dapat dipahami bahwa satu-satunya Dzat yang dapat menidurkan atau mematikan makhluknya lalu menghidupkannya kembali hanyalah Allah SWT.

Adab bangun tidur sesuai sunnah Rasulullah SAW

Jika bangun tidur, selain membaca doa hendaknya umat Islam menerapkan beberapa adab Islam yang dianjurkan untuk dilakukan ketika bangun tidur.

Berikut ini adab-adab tersebut:

Bacaan doa dan adab bangun tidur © berbagai sumber

foto: pixabay.com

1. Mencuci tangan dan mengusap wajah.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui dimana letak tangannya semalam.” (HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278)

Selain itu, dikisahkan oleh Ibu Abbas, "Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah SAW bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya."
(HR. Ahmad, Bukhari, Nasai dan lainnya)

2. Bersiwak.

Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhiallahu’anhu beliau mengatakan:

“Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika bangun di malam hari beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak."
(HR. Al Bukhari no. 245, Muslim no. 255)

3. Berwudhu.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.”
(HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776)

4. Menyegerakan sholat.

Hal tersebut dilakukan jika seorang muslim terbangun di malam hari atau di waktu subuh, maka hendaknya ia bersegera untuk mengerjakan sholat dan tidak menunda-nundanya agar tidak terus tenggelam dalam rasa malas dan kantuk.

Al ‘Aini berkata:

“Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan shalat fajar (subuh), sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita. Dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar.”
(Umdatul Qari, 5/70).