Keutamaan mengucap innalillahi.

Arti innalilahi © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Mengutip buku berjudul Terjemahan Superlengkap Juz Amma yang ditulis oleh Ustaz Muchtam Al Batani, berikut ini beberapa keutamaan seorang muslim mengucap inalillahi ketika mengalami musibah.

1. Diberikan kesabaran.

Keutamaan mengucap innalillahi adalah manusia akan diberikan kesabaran terhadap sesuatu hal yang sedang menimpanya. Sebab, dengan membaca kalimat istirja ini hati seseorang akan selalu berusaha untuk tegar, sabar, dan ikhlas menerima apa yang terjadi.

2. Meredakan amarah.

Dengan mengucap kalimat istirja akan membuat seseorang meredakan amarahnya. Sebab, ketika manusia mengembalikan semuanya kepada Allah, maka tidak akan merasa pantas untuk marah kepada orang lain atau merasa tidak terima.

3. Diberikan kedudukan yang tinggi.

Bagi muslim yang mengucap kata innalillahi dengan ikhlas, akan diberikan kedudukan yang tinggi dan pahala yang besar. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 156-157, yang berbunyi:

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk".

4. Mendapatkan pahala.

Orang yang mengucap innalillahi saat mendapatkan musibah, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah. Sebab, ia menjadikan musibah itu sebagai sesuatu hal yang tidak abadi sebab semua akan kembali kepada Allah, maka ikhlas dan sabar adalah salah satu kuncinya.

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (QS. Az Zumar: 10)

5. Mendapatkan ganti yang lebih baik.

Ketika seseorang kehilangan sesuatu karena musibah, lalu ia mengucapkan istirja dan doa yang Rasulullah ajarkan, maka Allah akan memberikan ganti yang lebih baik. Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam riwayat Imam Muslim:

Tidaklah seorang hamba tertimpa musibah lalu ia mengatakan (yang artinya): "Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah balasan pahala atas musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik" melainkan Allah memberinya pahala atas musibah tersebut dan mengganti kehilangannya dengan sesuatu yang lebih baik. (HR. Muslim).