Brilio.net - Pernikahan memang merupakan hal yang sakral. Dan di setiap negara punya tradisinya masing-masing ketika melaksanakan upacara pernikahan. Nggak cuman di Indonesia saja, Korea Selatan rupanya juga punya prosesi pernikahan cukup panjang dan ribet, tapi tetap memiliki makna yang mendalam di setiap prosesnya.

Meski sempat banyak yang menganggap bahwa menikah dengan menggunakan adat tradisional terdengar kampungan. Namun saat ini orang Korea menganggap menikah menggunakan adat tradisi nenek moyang mereka adalah kebanggan tersendiri.

Wah seperti apa sih adat pernikahan di Korea Selatan? Yuk simak ulasan brilio.net di bawah ini seperti dikutip dari laman runawayjunho.com, Minggu (29/10).

1. Adanya penampilan tarian sebelum menikah.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Sebelum pesta pernikahan, terdapat pre-wedding performance atau penampilan sebelum upacara pernikahan. Penampilan ini terdiri dari Samulnori atau tarian tradisional kwartet dan bermain dengan empat obyek yang mirip dengan kendang. Selain itu juga, ada tarian Buchaechum, yaitu tarian kipas dari grup wanita yang sangat indah.

2. Upacara Chin-young-rye.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Upacara Chin-young-rye adalah prosesi keluarga pengantin wanita menyabut kedatangan keluarga pengantin lelaki. Urutan prosesi biasanya adalah sang pengantin pria memasuki halaman rumah pengantin wanita (pesta pernikahan biasanya diselenggarakan di rumah pengantin wanita) dengan mengikuti girukabi atau orang yang membawa bebek pernikahan. Burung pernikahan ini adalah berupa bebek yang tubuhnya dibungkus dengan kain warna-warni. Setelah memasuki halaman rumah, girukabi memberikan burung itu ke pengantin wanita.

3. Dilanjutkan dengan Jeon-an-rye.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Jeon-an-rye sendiri merupakan prosesi di mana pengantin pria meletakkan bebek di sebuah meja, kemudian bersujud ke ibu mertua sebanyak dua kali. Ibu mertua akan memasukkan burung tersebut ke dalam rumah. Sebagai info, saat ini para pengantin lebih sering menggunakan burung-burungan dari kayu, karena lebih praktis.

4. Gyo bae-rye.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Kemudian dilanjutkan dengan prosesi Gyo-bae-rye atau upacara menghadap satu sama lain, dan bersujud satu sama lain. Tata caranya adalah sang pengantin pria berdiri di sebelah timur kemudian akan ditemui oleh pengantin wanita yang berjalan dari arah barat.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Dua orang yang masing-masing mendampingi pasangan pengantin kemudian mencuci tangan kedua mempelai, serta memasang tikar di halaman rumah. Setelah itu sang pegantin pria membungku di hadapan pengantin wanita yang menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Kemudian mereka akan saling bersujud berhadapan sebanyak dua kali. Sujud ini bermakna sebuah janji dan komitmen satu sama lain.

5. Prosesi Hap-geun-rye.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Dalam prosesi Hapgeullye, minuman anggur akan tersaji dalam gayung labu. Hal ini menjadi simbol bahwa dulu pasangan ini bersama namun lahir terpisah, kemudia bersatu kembali dengan sebuah pernikahan.

6. Seong-hon-rye.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Setelah mereka dinyatakan sah sebagai suami istri, dengan segala pertukaran janji di atas, kedua mempelai melakukan Seong-hon-rye atau memberi salam kepada kedua belah pihak keluarga dan juga tamu undangan. Salam ini berupa membungkuk 900 di hadapan para tamu.

7. Upacara Pyebaek.

adat nikah soukor © 2017 brilio.net

foto: runawayjuno

Setelah semuanya selesai, kedua pengantin akan duduk bersama dan melakukan Pyebaek, yaitu penghormatan kepada orangtua pengantin pria. Sang ibu mertua kemudian akan melemparkan buah jujube kepada pengantin wanita sebagai simbol agar mereka kelak akan mendapat banyak keturunan. Biasanya, hanya keluarga terdekat saja yang boleh hadir dalam prosesi ini.