Brilio.net - Soekarno merupakan presiden pertama sekaligus Bapak Proklamator Indonesia. Dia dikenal dengan kemampuannya membawakan orasi yang membakar semangat rakyat untuk melawan penjajah.

Jiwa nasionalisme pria kelahiran 6 Juni 1901 ini sangatlah tinggi karena pada saat itu, ia memimpin rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ide-ide pemikiran Soekarno pun masih ada hingga saat ini.

Kamu pun bisa membaca kata-kata motto hidup dari Soekarno yang bisa memotivasi dan berjiwa nasionalisme. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (16/11), inilah kata-kata motto hidup dari Soekarno yang bisa membangkitkan semangat.

Kata-kata motto hidup dari Soekarno yang kobarkan semangat

kata motto hidup dari Soekarno © 2021 brilio.net



foto: Instagram/@galeri_maha

1. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia."

2. "Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!"

3. "Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya."

4. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."

5. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

6. "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."

7. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

8. "Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem tentram."

9. "Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian."

10. "Mungkin rasa takut itu pada hakekatnya merupakan bahaya yang lebih besar daripada bahaya itu sendiri."

11. "Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemu dengan kemajuan selangkah pun."

12. "Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia."

13. "Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk Tanah Air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya."

14. "Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan."

15. "Jikalau aku misalanya diberikan dua hidup oleh Tuhan, dua hidup ini pun akan aku persembahkan kepada Tanah Air dan bangsa."

16. "Rakyat padang pasir bisa hidup, masa kita tidak bisa hidup!"

17. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."

18. "Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi gitamu. Tuhan tidak mengubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya."

19. "Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat."

20. "Jikalau kita insyaf bahwa kekuatan hidup itu letaknya tidak dalam menerima tetapi dalam memberi."

21. "Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin."

22. "Berpedomanlah pada harapan dan ketetapan hati, berpedomanlah pada cita-cita, berpedomanlah pada impian dan angan-angan."

23. "Pembawaanku adalah paduan dari pada pikiran sehat dan getaran perasaan."

24. "Kita orang Jawa mempunyai satu kepercayaan bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit nasibnya telah ditakdirkan terlebih dahulu. Jangan lupakan itu. Jangan sekali-kali kau lupakan, nak bahwa engkau ini putra dari Sang Fajar."

25. "Sebab ketakutan adalah zat asam yang mencapkan perbuatan manusia menjadi pola yang aneh-aneh."

26. "Menaklukkan ribuan manusia mungkin tidak disebut pemenang, tapi bisa menaklukkan diri sendiri disebut penakluk yang brilian!"

27. "Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali."

28. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali."

Kata-kata motto hidup dari Soekarno mengenai nasionalisme

kata motto hidup dari Soekarno © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@rumah.sastra

29. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."

30. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

31. "Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke"

32. "Jangan sekali-kali melupakan sejarah."

33. "Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."

34. "Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat."

35. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak."

36. "Kasihan burung itu, birakan dia mencari makan di alam bebas. Kamu orang belum pernah mengalami bagaimana susahnya orang ditahan, dipenjarakan tanpa ada kesalahan. Maka jangan ada pengawal saya memenjarakan burung dalam sangkar, sekalipin sangkarnya dari emas."

37. "Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya."

38. "Dalam pidatoku, "Sekali Merdeka tetap Merdeka"! Kucetuskan semboyan "Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan"."

39. "Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional."

40. "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa."

41. " Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, entah bagaimana rupanya persatuan itu, akan tetapi kapal yang membawa kita ke Indonesia Merdeka itulah Kapal Persatuan adanya."

42. "Di mana perbudakan berada, di sana tidak ada kebebasan. Dan dimana kebebasan berada, perbudakan pun tidak ada."

43. "Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-Saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia."

44. "Negara kita ini untuk kita semua, untuk seluruh rakyat dan untuk seluruh keturunan bangsa kita."

45. "Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak."

46. "Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang."

47. "Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya."

48. "Massa adalah penentu sejarah."

49. "Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari dua sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."

50. "Dengan setiap rambut di tubuhku, aku hanya memikirkan tanah airku."

51. "Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar dengan tekad merdeka, merdeka atau mati."

52. "Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi."

53. "Tidak seorang pun yang menghitung-hitung, berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya."

54. "Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong."

55. "Untuk membangun negara yang demokratis, maka satu ekonomi yang merdeka harus dibangun."

56. "Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan."

57. "Di manakah kekuatan duniawi yang bisa memadamkan tenaga sesuatu bangsa."

58. "Nasionalisme yang sejati, nasionalismenya itu bukan semata-mata copy atas tiruan dari nasionalisme Barat, akan tetapi timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan."

59. "Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!"

60. "Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing. Saudara-saudara semua siap sedia mati mempertahankan tanah airkita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia untuk merdeka."

61. "Toh, diberi hak atau tidak di beri hak, tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangkit menggerakan tenaganya, kalau ia sudah terlalu merasakan celakanya diri teraniaya oleh satu daya angkara murka."