Brilio.net - Isu lingkungan kini tak bisa dipandang sebelah mata. Beberapa waktu lalu, warga Jakarta sempat tercekik polusi udara yang membabi buta. Kombinasi beberapa faktor seperti cuaca panas, asap kendaraan, dan kurangnya perhatian anak muda membuat polusi udara semakin parah.

Belum lagi soal menggunungnya sampah plastik dan rumah tangga yang tak bisa diolah di sungai-sungai dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia. Yang terburuk, sampah telah mengancam kelangsungan hidup ekosistem lainnya selain manusia.

Tentu kamu masih ingat peristiwa tahun lalu ketika paus ditemukan mati di Pantai Wakatobi. Di dalam perut paus tersebut ditemukan banyak sampah plastik. Ironisnya, Indonesia disebut sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China saat ini (Jenna Jambeck, 2015).

Sekarang bukan masanya anak muda hanya melipat tangan di dada. Millenial harus berubah dan mulai peduli isu lingkungan. Gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) bisa jadi solusinya. Gaya hidup ini berpedoman mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan lewat aktivitas sehari-hari.

Isu lingkungan begitu penting sehingga PBB bergerak dan memasukkannya sebagai bagian dari 17 tujuan (goals) dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Deretan tujuan ini menjadi agenda pembangunan global yang mengedepankan aspek berkelanjutan untuk kepentingan makhluk hidup dan alam. Tak mau ketinggalan, Indonesia juga turut serta dalam gerakan pencapaian SDGs ini demi sang ibu pertiwi.

SDGs ini tak sekadar pencapaian tujuan tapi juga pembentukan karakter millenial. Sebagai motor pergerakan, millenial mempunyai peran penting dalam isu ini. Nah, karakter millenial seperti apa sih yang mencontohkan pendukung gaya hidup berkelanjutan? Dirangkum Brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (22/11) yuk kita simak bareng-bareng.

1. Memilih gaya hidup sehat.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Gaya hidup sehat sangat penting menunjang kesehatan seseorang, baik fisik maupun mental. Menerapkannya bisa dimulai dengan memperhatikan asupan makanan sehat, rutin berolahraga, mengatur waktu kerja dan istirahat, hingga melatih manajemen emosi. Millenial yang bisa menerapkan gaya hidup sehat ini telah berinvestasi demi kesehatan jangka panjangnya.

Karakter millenial yang peduli dengan kesehatan ini sejalan dengan tujuan SDGs ketiga yaitu hidup sehat dan sejahtera. Tujuan ini meliputi menekan angka kematian ibu anak, penyebaran penyakit menular, dan menghentikan penyalahgunaan narkotika.

2. Selalu update berkat teknologi.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Millenial tak bisa dilepaskan dari teknologi. Tak hanya update media sosial, pendidikan berkulitas bisa diraih berkat teknologi. Alhasil, pendidikan kini menjadi lebih inklusif, berkualitas, dan setara. Semua bisa mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Karakter millenial seperti inilah yang menunjukkan pendukung gaya hidup berkelanjutan.

3. Bekerja di perusahaan yang mendukung praktik berkelanjutan.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Bekerja tak sekadar mencari uang bagi millenial. Mereka juga memikirkan dampak yang bisa diberikan pekerjaan itu bagi sekitar. Tak mengherankan, millenial yang peduli SDGs menjadikan perusahaan yang mendukung praktik berkelanjutan sebagai tempat kerja idaman.

Contohnya, di Indonesia ada APRIL Group. Sebagai perusahaan swasta yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, APRIL mulai memetakan dampak operasional perusahaan sejalan dengan implementasi SDGs.

Tak hanya berkomitmen dalam melakukan produksi yang bertanggung jawab, APRIL juga peduli dengan kelangsungan Ekosistem Daratan melalui program Restorasi Ekosistem Riau (RER). Program ini merupakan bagian dari komitmen APRIL dalam mengimplementasikan 1 banding 1, yaitu mengkonservasi atau merestorasi 1 hektare hutan alam untuk setiap 1 hektare hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola. Selain itu, RER dalam Progress Report 2018 mencatat sekitar 759 spesies ditemukan di kawasan RER. Sebagian flora dan fauna yang berada di kawasan RER tersebut merupakan jenis yang dilindungi, baik secara global maupun nasional.

Kegiatan ini sejalan dengan target 15 yang fokus untuk melindungi, memulihkan, dan menggalakkan penggunaan ekosistem bumi yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, serta membalikkan degradasi lahan dan menghentikan penyusutan keanekaragaman hayati

Ingin tahu upaya APRIL Group dalam gaya hidup berkelanjutan demi ibu pertiwi? Kamu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di sini.

4. Menggunakan produk berkelanjutan.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Say bye to plastik! Semboyan ini jadi pedoman bagi millenial yang peduli isu lingkungan. Plastik mengotori lautan di seluruh dunia. Menurut estimasi badan lingkungan PBB, jumlah plastik akan melebihi jumlah ikan di lautan pada 2050 mendatang.

Penggunaan produk berkelanjutan seperti totebag saat berbelanja jadi karakter khas millenial yang peduli gaya hidup berkelanjutan. Tak hanya itu, penggunaan botol minuman isi ulang dan sedotan stainless steel jadi ciri millenial yang sadar kelestarian lingkungan.

5. Memikirkan dampak sosial.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Gaya hidup berkelanjutan juga memiliki dampak sosial. Sudah menjadi tanggung jawab millenial memikirkan solusi permasalahan sosial seperti kesejahteraan masyarakat. Program seperti pengentasan kemiskinan menjadi salah satu aktivitas nyatanya.

Dampak sosial ini sejalan dengan SDG nomor pertama yaitu memberantas kemiskinan apa pun bentuknya. Tujuannya, tak ada lagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Tak hanya itu, banyak millenial yang turun tangan langsung atau mendorong perusahaan tempatnya bekerja untuk mendonasikan sebagian keuntungan pada program sosial seperti CSR (Corporate Social Responsibility).

6. Peduli keuangan masa depan.

6 Karakter millenial pendukung sustainable living, kamu termasuk? shutterstock.com

foto: shutterstock.com

Menurut sebuah survei di Forbes, millenial berpenghasilan 20% lebih sedikit dibandingkan orangtuanya. Lebih parah lagi, kepemilikan properti juga jauh di bawah generasi orangtuanya atau baby boomer.

Tak untuk foya-foya, millenial yang peduli sustainable living harus pintar-pintar dalam mengelola keuangannya. Millenial yang peduli gaya hidup berkelanjutan memiliki rencana keuangan yang kuat menghadapi ekonomi tak menentu. Millenial seperti ini selalu mendukung semangat produktif dan kreatif. Hal ini sejalan dengan SDG nomor kedelapan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif berkelanjutan, tenaga kerja tetap yang produktif dan layak.