Brilio.net - Indonesia memiliki beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Salah satu bahasa yang cukup populer adalah Bahasa Jawa. Bahasa ini berasal dari suku Jawa yang jumlah penduduknya paling padat dan tersebar luas di beberapa wilayah Indonesia.

Orang Jawa memang dikenal dengan sifatnya yang ramah dan sopan sehingga tak heran kalau banyak orang dari luar Jawa betah tinggal di Jawa. Penggunaan Bahasa Jawa pun memiliki tingkatan yang berbeda, tergantung kepada siapa kamu bicara.

Penggunaan bahasa yang cukup lembut dan terkesan cukup halus, membuat orang Jawa terkenal dengan sifatnya yang ramah dan sopan. Bahasanya yang mudah dituturkan dan mudah dipahami membuat Bahasa Jawa kerap dijadikan caption atau status di media sosial.

Seperti halnya saat seseorang sedang mengeluh atau sambat akan proses kehidupan yang dijalani. Dengan kata-kata sambat Bahasa Jawa dapat membuat hati mereka lebih lega. Selain itu, pilihan kata Bahasa Jawa yang unik dan lucu dapat menghibur orang lain sampai bikin tepuk jidat.

Nah, kali ini brilio.net telah merangkum 50 kata-kata sambat Bahasa Jawa lucu yang dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (28/5). Yuk simak artikelnya di bawah ini, siapa tahu mewakili perasaanmu saat ini loh!

Kata-kata sambat Bahasa Jawa lucu.

<img style=

foto: Instagram/@yoben_baper

1. "Aku ra seneng ngrepoti kancaku ning kancaku seneng ngrepoti aku."

(Aku tak suka merepotkan temanku, tapi kok temanku suka merepotkan aku).

2. "Kadang mripat iso salah ndelok, kuping iso salah krungu, lambe iso salah ngomong, tapi ati ora bakal iso diapusi."

(Terkadang mata bisa salah melihat, telinga bisa salah mendengar, mulut bisa salah mengucap, tapi hati tak bisa dibohongi dan membohongi).

3. "Aku sing banting tulang yo jelas kalah karo wong sing banting lawang langsung keturutan."

(Aku yang banting tulang bakal kalah sama orang yang banting pintu langsung dituruti kemauannya).

4. "Nek dipikir suwi suwi iku loro, nek dirsake yo tambah loro, loro tambah loro, papat."

(Kalau dipikir lama-lama sakit, kalau dirasakan tambah sakit, dua tambah dua, empat).

5. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."

(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut).

6. "Wong liyo do pengen rabi, aku tak pengen sugih wae."

(Orang lain ingin menikah, aku ingin kaya aja).

7. "Nganggur yen ditelateni hasile yo lumayan, lumayan gawe stres."

(Penggangguran kalau diseriusi hasilnya juga lumayan, lumayan bikin stres).

8. "Ojo mung ngopi, sekali-kali yo ngeteh, ben ngerti yen urip iku ora mung pait, ning yo sepet mbarang."

(Jangan cuma ngopi, sekali-kali ngeteh, biar tahu kalau hidup itu nggak cuma pahit tapi juga sepat).

9. "Uripmu koyo wit gedhang, duwe jantung tapi ora duwe ati."

(Hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati).

10. "Liyane nompo THR aku tak nompo opo anane wae."

(Yang lain terima THR, aku terima apa adanya aja).

11 "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan adalah semua mengeluh tidak punya uang).

12. "Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit."

(Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang).

13. "Niat kerjo, ora golek perkoro. Niat golek rejeki, ora golek rai. Ora balapan, opo maneh ugal-ugalan."

(Niat bekerja, bukan cari perkara. Niat mencari rezeki, bukan cari perhatian belaka. Bukan balapan, apalagi ugal-ugalan).

14. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih).

15. "Ngaku konco kok gur pengen nunut mulyo. Pas konco ciloko malah lungo."

(Mengaku teman kok cuma mau ikut hidup enak saja. Saat temannya susah, eh, malah pergi).

Kata-kata sambat Bahasa Jawa tentang cinta.

<img style=

foto: Instagram/@koncomesem_

16. "Sing penting aku wes tau berjuang masio ora tau disayang."
(Yang penting aku sudah pernah berjuang meski tidak pernah disayang).

17. "Aku sing gemati jare meh ngancani malah ngeliyo ati."

(Aku yang mati-matian mencintai, katanya mau menemani malah berpaling ke lain hati).

18. "Kerep nggo dolanan ning aku tetap bertahan."

(Sering dijadikan mainan tapi aku masih bertahan).

19. "Jare manut dalane, tiwas wes manut malah kepencut dalan liyane."

(Katanya pasrah jalani aja, tapi setelah dijalani kok cari jalan lainnya).

20. "Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken, yen mboten jodohku tulung jodohaken."

(Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah, dan jika bukan tolong jodohkanlah).

21. "Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna."

(Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya).

22. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe."

(Orang yang punya pacar itu haruslah bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang gak punya).

23. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding."

(Bisa nyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi).

24. "Arek lanang iku kuoso milih, arek wadon kuoso nolak."

(Anak laki-laku bebas memilih, anak perempuan bebas menolak).

25. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."

(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti).

26. "Move on kuwi dudu berusaha nglalekke ya, tapi ngikhlaske lan berusaha ngentukke sing luwih apik luwih seko sing mbiyen-mbiyen."

(Move on itu bukan berusaha melupakan ya, tapi mengikhlaskan dan berusaha mendapatkan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya).

27. "Jarene wes ikhlas de'e karo sing liyo, kok iseh ngomong 'Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.' Mbok wes meneng wae luwih apik."

(Katanya sudah ikhlas dia dengan yang lain, kok masih bilang 'Kalau Tuhan nggak akan membalas, karma yang balas.' Udah diam aja lebih baik).

28. "Nek jenenge sayang kuwi kudune ra nuntut pasangane dinggo 'dadi wong liyo' mung mergo kekurangane."

(Kalau namanya sayang itu harusnya nggak menuntut pasangannya dipakai 'milik orang lain' hanya karena kekuranngannya).

29. "Aku ning kene mbok sepeleke, ra tau gatekne aku sing merjuangke."

(Aku di sini kamu sepelekan, tidak pernah memperhatikan aku yang memperjuangkan).

30. "Tresnomu koyo rumah makan padang, akeh cabange."

(Cintamu seperti rumah makan padang, banyak cabangnya).

31. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."

(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brangkas yang butuh kode).

32. "Pacaran kui ra usah diumbar-umbar, sing penting undangan teko-teko kesebar."

(Pacaran itu tidak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan).

33. "Nek dee ngadoh ra mesti dee sengit, iso wae dee meh ngentut."

(Ketika dia mulai menjauh, bukan berarti dia benci, siapa tahu dia akan kentut).

34. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."

(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit).

35. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalaran ono wong liyo."

( Cinta datang karena terbiasa, lunturnya cinta datang karena ada orang lain).

Kata-kata sambat Bahasa Jawa bikin tepuk jidat.

<img style=

foto: freepik.com

36. "Guyon ki mbok ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."

(Bercanda itu jangan kelewatan. Kalau kelewatan, nanti putar baliknya jauh).

37. "Adewe ki mati-matian dinggo konco. Lah konco mati-matian dinggo mateni adewe."

(Kita itu mati-matian buat teman, lah teman mati-matian buat matiin kita).

38. "Jenenge urip mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenengan dangdutan".

(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan).

39. "Wong Jowo kui jos! Bensin dadi bengsin, cokelat dadi soklat, mobil dadi montor, utang dadi lali".

(Orang Jawa itu memang mantap! Bensin jadi bengsin, cokelat jadi soklat, mobil jadi montor, utang jadi lupa).

40. "Udane awet, koyo lambemu nek nguneni, gak leren-leren."

(Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau marah-marah, tidak berhenti-berhenti).

41. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"

(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?).

42. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."

(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku).

43. "Atose watu akik isih kalah karo atose omongan tonggo."

(Kerasnya batu akik masih kalah dengan kerasnya omongan tetangga).

44. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Mengko lambemu iso kesampluk pesawat."

(Kalau ngomong jangan ketinggian. Nanti mulutmu bisa kesenggol pesawat).

45. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."

(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu).

46. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."

(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Dua tambah dua sama dengan empat).

47. "Dadi, koe ngiri karo aku? Yo wis aku ngalah, aku tak nganan."

(Jadi kamu iri sama aku? Ya sudah aku ngalah, aku ke kanan).

48. "Sakjane aku yo iso dolan neng mall macak mbois nongkrong neng kafe, tapi aku emoh. Mengko ndak diarani akeh duite."

(Sebenarnya aku juga bisa main ke mall dan sok keren dengan nongkrong di kafe, tapi aku enggak mau. Nanti aku dianggap punya banyak uang).

49. "Wong nek diapiki mesti bakal mbales ngapiki, nek wes diapiki tapi malah nglarani mungkin duduk wong."

(Orang kalo dibaiki harusnya baik juga, kalo sudah dibaiki malah menyakiti mungkin bukan manusia).

50. "Urip dipaido, mati ditangisi, waras dilarani."

(Hidup dikomentarin, mati ditangisin, sehat disakitin).