Brilio.net - Seseorang memerlukan motivasi untuk bekerja, menyelesaikan pendidikan, hingga menghadapi berbagai masalah. Salah satu cara yang dapat memberikan motivasi adalah membaca kata-kata bijak dari orang-orang yang telah sukses atau orang yang dikagumi.

Selain itu, kata-kata bijak juga kerap diambil dari kutipan para penulis terkenal. Boy Candra merupakan penulis novel yang namanya tak asing lagi bagi para anak muda.

Beberapa novel yang pernah ditulisnya, antara lain Sebuah Usaha Melupakan, Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi, dan Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang. Tak hanya novelnya saja yang penuh makna, ia pun kerap menuliskan kata-kata bijak di akun twitternya.

Setiap kalimat yang ditulis pria kelahiran 21 November 2989 ini kerap direpost oleh banyak anak-anak muda. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/5). Inilah kata-kata bijak dari Boy Candra yang dapat membuat bersemangat, penuh makna, dan menyentuh hati.

1. Kita tahu batas kita, kita hanya keras kepala. Kita batu dan bebal, kini terlambat dan sesal.

2. Seribu hal baik hilang hanya karena satu kali kecewa. Itulah bukti betapa egoisnya manusia. Ia hanya fokus pada kecewa yang ia dapat sekali, padahal seribu kebaikan seseorang pernah ia miliki.

3. Sabar itu seluas lautan. Hanya saja, kadang manusia bisa lelah berenang dan tenggelam.

4. Tidak semua bisa dimiliki, jaga yang sudah termiliki. Tidak semua bisa diterima, pertahankan yang sudah ada.

5. Kita akan selalu menemukan diri kita di tempat-tempat yang kita cintai, bersama orang-orang yang kita cintai.

6. Biasakan mengucapkan terima kasih pada orang yang membantumu. Agar hatimu tak keras dan tak menjadikan sombong dekat dengan dirimu.

7. Di dunia ini kita akan ditemukan dengan orang-orang yang membuat kita bahagia, juga sebaliknya. Namun satu yang pasti, mereka dikirim kepada kita selalu dengan satu alasan, agar kita belajar.

8. Kita akan mencari jalan terbaik. Memecahkan masalah dan menemukan solusi. Itulah alasan mengapa kamu harus tetap tenang saat marah.

9. Kita akan melalui banyak hal yang mungkin saja tak semudah yang kita bayangkan. Akan ada banyak ujian yang harus kita selesaikan.

10. Bersedihlah sewajarnya, nikmati rasa gagal yang tiba, rasa kecewa yang mendera. Hingga semua tumpah, saatnya kembali menentukan arah. Bisikan pada dirimu, semua cukup dan biarlah jadi masa lalu.

11. Masalah akan datang dan berganti. Pelan-pelan, selesaikan satu per satu. Kalau lelah, istirahat dulu. Tidak semua hal harus tuntas hari ini. Beberapa mungkin memang ditakdirkan harus dikerjakan esok hari.

12. Kamu tidak sempurna. Salah dan gagal itu biasa saja. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Beri ruang untuk pulih sebelum bertarung lagi.

13. Tetap bertahan, ya. Semua tidak akan selalu lancar. Akan ada hal-hal yang membuat kita merasa sedih, marah, tak sependapat.

14. Tahun terus berganti, usia terus bertambah. Kau sudah selayaknya semakin bertumbuh. Pekerjaan yang lebih baik, hubungan yang semakin jelas arahnya. Jangan hanya menjadi pengisi kesepian seseorang. Dia yang tak berani mengambil jalan lebih tegas untuk masa depan.

15. Semakin aku mencintai diriku, semakin aku bersemangat kerja. Aku tidak ingin melihat diriku tidak punya uang. Aku tidak ingin melihat diriku tidak punya makanan.

16. Pernah ada sesuatu yang rasanya berat sekali, ternyata bisa dilewati juga. Pernah ada sesuatu yang rasanya sangat hancur dan tak akan ada jalan lagi, ternyata semuanya masih baik-baik saja. Kita cuma perlu bertahan dan terus melaluinya. Bisa jadi yang buruk hanya dipikiran saja.

17. Kubilang pada diriku sendiri, sabar dulu ya. Tetap kuat, tetap bertahan, hadapi. Lalui semua ini dengan ikhlas. Segala yang seharusnya milik kita, pasti akan dikirim kepada kita. Tuhan punya cara yang enggak diduga-duga. Jangan takut. Tunggu waktunya, hari-hari baik itu tiba.

18. Sebaik dan seakrab apapun pertemananmu, kelak jika tiba waktu berpisah jalan itu harus kau tempuh. Senyaman dan seluas apapun perasaan di tempat kerjamu, kelak jika memang saatnya pindah, perjalanan harus dilanjutkan. Cukupkan bekal, terus belajar.

19. Pertemanan tanpa kejujuran tak akan bertahan lama. Begitu juga bisnis dan hal-hal lainnya. Meskipun nilainya hanya kecil.

20. Obat itu ada yang pahit dan ada yang manis. Namun hakikatnya adalah menyembuhkan. Begitu jugalah orang-orang di sekitar kita. Ada yang datang dengan manis, ada pula yang datang dengan pahit. Namun hakikatnya mendewasakan kita.

21. Setiap kali kamu ingin mundur. Ingat lagi, ada orang yang pengin banget melihat kamu berhasil.

22. Sepertinya benar. Beberapa hal tidak perlu dicari. Tidak tahu mungkin akan lebih baik.

23. Teman yang baik mungkin akan marah jika seharusnya kamu berhasil tapi kamu gagal karena kemalasanmu. Teman yang biasa aja akan marah atas keberhasilanmu.

24. Kita sering sadar bukan saat sesuatu itu hilang, tapi saat ia dibutuhkan dan menyadari ia sudah tak ada.

25. Semakin dewasa ingin semakin santai dalam bersikap, keras dalam bekerja. Semakin bodoamat dengan drama, semakin seirus pada hal-hal yang disuka. Sebab, sisa usia harus diisi dengan hal-hal yang membekaskan hal baik pada dunia.

26. Tak sepakat, tak apa-apa. Asal jangan memaksa. Tak sewarna, tak apa-apa, asal tetap saling menghargai.

27. Ada saatnya kamu harus memaksa dirimu meninggalkan orang-orang yang hanya melemahkanmu. Mereka enggan melihatmu berproses tumbuh.

28. Kalau perjuangan gitu-gitu aja, hasilnya ya gini-gini aja.

29. Hidup ini pilihan. Berbuat atau tidak berbuat. Tetap ada yang tidak suka padamu.

30. Tetap kendalikan yang menggebu. Agar masih jernih pikiran itu. Tetap rawat yang membuat rindu. Agar tidak tertinggal sebatas masa lalu.

31. Jika tak ada bahagia yang bisa menjadi nyata, biarlah aku menjauhi segala hal hal yang berakar luka.

32. Sudah seharusnya apa yang dirasa di hati dinyatakan dengan berani. Agar perasaan yang tumbuh bisa dijaga bersama, bukan hanya disimpan sendiri.

33. Ada kalanya memang lebih baik diam daripada bertengkar. Lebih baik menjauh daripada jadi musuh. Selamatkan dirimu dari orang-orang yang tak memberi ruang bicara untukmu.

34. Semakin dewasa semakin sering mikir "ini penting nggak ya?" sebelum akhirnya "ya udahlah, nggak penting juga." Lalu hidup berjalan dengan perasaan lebih baik. Nggak semua harus dicampuri.

35. Memang susah dan hampir tak berguna memberikan penjelasan pada orang yang dasarnya enggak suka dan senang mencari celah dan salahmu saja. Apa pun yang kamu jelaskan, dia akan tetap fokus pada celah kecil yang bisa memojokanmu. Tak ada kejernihan dalam dirinya perihal kamu.

36. Jangan-jangan kesedihanku hanya seujung kesedihan yang lain. Seharusnya kunikmati saja sampai semuanya reda. Bukan mengumpat seolah aku yang paling menderita.

37. Jangan-jangan aku terlalu banyak merasa kurang hingga semua kenikmatan yang kudapat terus saja kubuang.

38. Aku abai pada hal-hal yang besar, lalu terpaku pada penderitaan-penderitaan kecil yang selalu kubesar-besarkan.

39. Mungkin memang tak perlu terlalu berambisi, tapi tetap harus tekun memperjuangkan apa yang diingini. Mungkin memang tak perlu berlomba dengan yang lain, tapi tetap perlu mengalahkan diri sendiri yang kemarin.

40. "Enak ya kamu bisa kerja di rumah doang dapat duit," ucap seorang pegawai kantoran yang gajinya stabil. "Lumayan." Jawab seorang pedagang online yang pusing mikirin omset bulan ini yang belum juga nampak. Tiap orang punya keluhan kerja masing-masing.

41. Jangan terlalu fokus pada kekuranganmu yang besar lalu membuatmu semakin tidak percaya diri. Tapi belajarlah memperbaiki dan fokus kepada kelebihan-kelebihanmu yang kecil, sampai suatu hari nanti kelebihan-kelebihanmu yang kecil itu akhirnya menutup kekuranganmu yang besar.

42. Sebagian kejadian di dunia ini hanyalah pengulangan-pengulangan. Hal yang kita pikir berat sekali ternyata sudah pernah dilalui banyak orang. Kita hanya perlu bertahan dan belajar mengurainya. Segala yang datang pada kita, sejatinya yang dipercayai mampu untuk kita hadapi.

43. Jangan terlalu sedih. Kegagalan yang kamu alami hari ini, yang kamu pikir paling besar di dunia, bisa jadi kegagalan yang sama yang pernah dilalui banyak orang. Tapi mereka bertahan dan mencoba melaluinya. Seharusnya kamu juga bisa melewati semua ini dengan baik. Jalani dulu.

44. Menatap mata ayah. Menatap mata ibu. Adalah harga yang tak bisa diganti oleh apa pun bagi banyak orang.

45. Ada waktu buat malas-malasan, tapi jangan lupa waktu buat kerja. Ada waktu buat bersenang-senang, tapi jangan lupa waktu buat cari uang. Hidup bersenang-senang dan hura hura sih terserah, asal jangan jadi beban orang lain.

46. Mungkin yang membuat kita benci kepada orang lain, yang bisa jadi enggak kita kenal. Hanya kita tahu dari media. Hanya kita dengar dari orang-orang. Justru karena bisa jadi banyak hal yang enggak selesai dalam diri kita. Banyak luka yang terpendam dan tak pernah terobati.

47. Yang sering membunuh potensi dalam dirimu adalah orang-orang terdekatmu. Jika kamu yakin dengan potensimu, jangan terlalu dengarkan orang-orang sekitarmu saat mereka mencoba mematahkan apa yang sedang kamu perjuangkan untuk besar.

48. Dia udah mulai belajar saat kamu masih main-main. Dia udah mulai kerja saat kamu senang leha-leha. Lalu ketika dia sukses kamu bilang dia semata karena beruntung.

49. Jangan sembunyikan ketidakmampuan dan rasa irimu dengan menghakimi kelebihan yang dicapai dan dimiliki orang lain. Perbaiki mental dan cara berpikir. Belajar agar mahir, bukan nyinyir.

50. Tahun yang berat harus dilalui dengan semangat yang kuat. Jalan yang panjang harus dilalui dengan mental pejuang. Jaga ambisi, teguhkan hati. Hal yang belum bisa didapat hari ini masih mungkin dikejar esok hari. Jangan cepat layu dan sia-sia.