Brilio.net - Ada yang berbeda dari Ramadhan tahun ini. Jalanan dan masjid terasa sepi. Tak ada lagi semarak Ramadhan seperti tahun lalu. Penyebabnya, pandemi virus corona yang mewajibkan kita untuk tinggal di rumah dan selalu menjaga jarak. Tercatat, ada 11.587 kasus positif di Indonesia pada Senin (4/5). Angka kasus positif di dunia juga sudah melonjak ke angka tiga jutaan.

Apa yang bisa kita lakukan untuk menghambat laju pertumbuhan angka ini adalah dengan diam di rumah dan membatasi aktivitas di luar. Jika terpaksa keluar, selalu perhatikan jarak ketika bertemu orang lain dan pakai masker. Jangan lupa selalu menerapkan perilaku hidup bersih.

Tak berpangku tangan, masyarakat gotong-royong menolong sesama dalam pandemi ini. Banyak bermunculan kisah kebaikan yang menyentuh hati. Walaupun di tengah keterbatasan, niat baik pasti punya jalan.

Seperti apa kisah-kisah kebaikan di tengah Ramadhan kali ini? Dirangkum Brilio.net dari berbagai sumber, Senin (4/5), mari simak ulasannya bersama-sama.

1. Warga bahu-membahu membersihkan lingkungan dengan disinfektan.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: shutterstock.com

Perilaku hidup bersih jadi garda terdepan dalam melawan pandemi ini. Di berbagai daerah, warga melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungannya. Berbagai sudut yang sering disentuh manusia seperti pegangan tangga, pagar, dan lain-lain disemprot agar tak menularkan penyakit. Tak mengandalkan bantuan dari luar, kebaikan warga ini sering dilakukan murni swadaya.

2. Kisah tetangga saling bantu sama lain saat ada yang positif corona.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: shutterstock.com

Menjadi pasien positif corona bukan berarti aib. Hal ini terbukti dengan munculnya kisah warga saling membantu ketika ada salah satu dari mereka yang positif corona. Kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan lainnya disuplai warga ketika keluarga pasien tersebut harus mengisolasi diri selama 14 hari. Di tengah Ramadhan kali ini, kisah mereka adalah bukti toleransi tinggi antar warga yang masih terjalin hingga kini.

3. Tenaga medis yang tetap berjuang walaupun banyak tantangan.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: shutterstock.com

Tenaga medis mempertaruhkan nyawa mereka menangani kasus corona. Setiap hari mereka memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat dan memenuhi kebutuhan pasien. Kisah-kisah heroik mereka bermunculan di berita atau media sosial. Walaupun berat, senyuman tetap terpampang di wajah mereka.

Tak hanya berpangku tangan, kini saatnya kamu membantu tenaga medis sebagai garda terdepan dari rumah. #NiatBaikDariRumah ini akan menjadi salah satu cerita kebaikan Ramadhan yang berdampak besar.

Kamu bisa ikut berkontribusi membantu dengan memenuhi kebutuhan medis mereka. Peralatan seperti masker, sarung tangan, APD, disinfektan dan lainnya menjadi fokus utama kali ini.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: wecare.id

Indomie mengajak kamu untuk ikut serta membantu tenaga medis yang membutuhkan APD dalam penanganan Covid-19. Donasi seberapa pun akan mempunyai dampak besar. Yuk, donasikan sekarang di sini dan buat cerita kebaikan Ramadhanmu sendiri!

4. Warga berkeliling membagikan takjil, termasuk untuk driver ojol.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: shutterstock.com

Ketika di rumah saja, memesan takeaway lewat ojek online (ojol) jadi penyelamat. Melihat hal ini, warga banyak yang melakukan kebaikan untuk ojol. Ada yang membelikan makanan untuk driver ojol lewat aplikasi khusus tanpa harus diantar ke rumah. Selain itu, ada juga yang membagikan takjil di depan rumah atau lingkungan sekitar untuk ojol yang berkeliling.

5. Rela tak mudik agar tak tularkan corona pada keluarga di kampung halaman.

5 Cerita kebaikan Ramadhan di tengah pandemi ini menyentuh hati berbagai sumber

foto: shutterstock.com

Mudik resmi dilarang oleh pemerintah. Pulang ke kampung halaman bisa sangat berbahaya karena jadi vektor penularan virus corona. Ramadhan kali ini dipenuhi cerita pengorbanan tak pulang kampung dan berkumpul dengan sanak saudara. Luar biasa, mereka tetap bertahan di perantauan dan hanya menyapa keluarga dari dunia maya.